'Lha sampeyan kok tetep jadi petani Kus?'
'takdir paling Cak, sawah warisan Bapak dulu diwasiatkan suruh nggarap aku, sebagai anak laki-laki. Lha pikiranku jaman bapak jadi petani dulu enak, benih murah panen melimpah, wereng juga gak seganas sekarang, gak pernah paceklik, gak pernah banjir. Yo baru yang Raja sekarang ini kok apa-apa susah, yo ora din?'
'yo, yo, yoh semua ini kalian sepakat kesalahannya bersumber pada Raja. terus ini raja mau turun tahta, tapi juga baru rumor tho, alasannya saja belum jelas mau turun kenapa? kalau bener-bener turun, kalian maunya yang nggantiin siapa?'
Safrudin dan Kusno diam, entah lagi mikir atau sedang berusaha menelan gorengan yang ternyata baru saja dientas dari wajan. panas, barangkali sepanas pikiran mereka. Mungkin saja Kusno membatin Cak Dul yang dianggap sok bijak menilai Raja hanya wujud pakewuhnya karena sudah dapat dana pinjaman usaha rakyat program dari Raja yang rencananya  Cak Dul mau buka usaha baru penjualan pupuk dan bibit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI