Merayakan Hari Pendidikan Internasional 2025: AI dan Pendidikan - Mempertahankan Agensi Manusia di Era Automasi
Setiap tahun pada tanggal 24 Januari, dunia merayakan Hari Pendidikan Internasional, dan pada tahun 2025, tema yang diusung adalah "AI and education: Preserving human agency in a world of automation". Tema ini mengundang kita semua untuk merenungkan bagaimana pendidikan dapat membekali individu dan komunitas untuk memahami serta menghadapi kemajuan teknologi yang semakin cepat.
Pada saat teknologi, khususnya AI (Kecerdasan Artifisial), menjadi semakin canggih, sering kali batas antara niat manusia dan tindakan yang dikendalikan oleh mesin menjadi kabur. Hal ini mengarah pada pertanyaan penting: bagaimana kita dapat mempertahankan dan bahkan mengangkat keterlibatan manusia di tengah akselerasi teknologi?
Mengapa Hari Pendidikan Internasional Penting?
Hari Pendidikan Internasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dalam menciptakan perdamaian, progres, dan kemajuan masyarakat di seluruh dunia. Tanggal ini ditetapkan oleh UNESCO sebagai pengingat bahwa pendidikan merupakan hak asasi setiap individu dan wajib dipenuhi oleh setiap negara sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas hidup.
Pendidikan yang berkualitas dapat memberikan akses yang lebih baik bagi individu, membantu mereka keluar dari kemiskinan, dan mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks global saat ini, tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan termasuk kesenjangan dalam akses, kualitas pengajaran, dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah.
Dampak Pendidikan Internasional di Indonesia
Pendidikan internasional telah memberikan dampak signifikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Berbagai program kerja sama internasional memungkinkan Indonesia untuk mengadopsi praktik pendidikan terbaik dari negara lain, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pendidikan lokal. Namun, tantangan tetap ada.
Salah satunya adalah akibat dihapuskannya sistem Ujian Nasional (UN) di Indonesia. Universitas di luar negeri, khususnya di Belanda, mempermasalahkan kelayakan ijazah pendidikan menengah dari Indonesia bagi siswa yang lulus sejak tahun 2020. Mereka tidak dapat diterima secara langsung di beberapa universitas di Belanda karena jenjang pendidikan mereka dianggap tidak setara dengan pendidikan pra-universitas di negara tersebut, yang dikenal dengan istilah 'VWO' (Voorbereidend Wetenschappelijk Onderwijs). Hal ini menimbulkan persoalan serius dalam mengakui ijazah lulusan Indonesia, yang berpotensi membatasi akses siswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.
Kembalinya Ujian Nasional 2025
Dalam pemerintahan yang baru ini, memasuki tahun 2025, pemerintah akan melaksanakan Ujian Nasional (UN) dengan format baru. Dalam penyelenggaraan tersebut, istilah "ujian" akan dihapus dan direncanakan akan ada perubahan signifikan dalam cara evaluasi.