Hal yang Sebaiknya Dihindari Sebelum Menikah
Bagi para lajang di luar sana, mungkin Anda sudah merasa lelah dengan pertanyaan "Kapan nikah?" Pertanyaan ini bisa memicu dorongan untuk segera mengakhiri masa lajang dengan siapa pun yang menawarkan komitmen. Namun, sebaiknya hal ini dihindari, karena menikah bukanlah keputusan yang bersifat sementara. Jika kita salah dalam memilih pasangan, kesehatan fisik dan mental kita berisiko terancam.
Menikah memiliki sifat permanen dalam kehidupan dan tidak bisa dianggap sepele. Terdapat banyak aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan ini. Salah satu hal yang perlu dikenali adalah "red flags" atau tanda-tanda peringatan yang dapat muncul dalam sebuah hubungan.
Mengabaikan Red Flags
Red flags adalah sinyal bahaya yang muncul dari pasangan, seperti sifat mudah marah, manipulatif, egois, atau perilaku moody lainnya. Mengabaikan tanda-tanda ini dapat membuat kita terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat.
Berharap Pasangan Akan Berubah
Jangan menganggap pasangan akan berubah setelah menikah. Kebiasaan dan sifat yang ada sebelum pernikahan cenderung akan tetap ada. Mengharapkan perubahan tersebut hanya akan berpotensi membawa kekecewaan di masa depan. Jika telah memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan, terimalah pasangan apa adanya dan pertimbangkan apakah Anda dapat hidup bersamanya.
Kebiasaan Buruk yang Sulit Dihilangkan
Perhatikan kebiasaan pasangan, seperti mengonsumsi alkohol, berjudi, atau berbohong. Kebiasaan buruk ini sering kali sulit dihilangkan dan dapat berdampak negatif pada hubungan. Jika merasa tidak nyaman dengan kebiasaan tersebut, penting untuk mempertimbangkan kesiapan Anda untuk menjalin hubungan jangka panjang.
Perbedaan Kepribadian yang Terlalu Jauh
Perbedaan dalam kepribadian dapat memberikan warna dalam sebuah hubungan. Namun, jika perbedaan tersebut terlalu mencolok dan sulit dijembatani, hal ini bisa menjadi sumber masalah. Komunikasi adalah kunci untuk mengatasi perbedaan ini.
Perhatikan Perilaku Saat Marah
Perhatikan cara pasangan mengungkapkan emosi, terutama saat marah. Jika mereka cenderung meledak-ledak, menggunakan kata-kata kasar, dan menerapkan "silent treatment," hal ini perlu diwaspadai. Komunikasi yang sehat mencakup keterbukaan dan pengertian, bukan sikap yang pasif-agresif.
Red Flags yang Perlu Dihindari
Berikut adalah beberapa red flags dalam hubungan yang perlu diwaspadai:
- Kurangnya Komunikasi: Pasangan yang sering menghindar dari diskusi penting menunjukan masalah serius.
- Sifat Egois: Ketika pasangan menempatkan kebutuhan dan keinginannya di atas kepentingan bersama, ini tanda negatif.
- Manipulatif: Pasangan yang sering memanipulasi situasi atau memutarbalikkan fakta adalah perilaku yang berbahaya.
- Kecenderungan Marah yang Berlebihan: Pasangan yang mudah marah dan tidak dapat mengontrol emosinya bisa mengancam rasa aman dalam hubungan.
- Kurang Empati: Ketidakmampuan untuk merasakan atau memahami perasaan orang lain bisa menjadi tanda hubungan yang toksik.
- Kendala Dalam Pertemanan: Jika pasangan berusaha memisahkan Anda dari teman-teman atau cemburu secara berlebihan, ini adalah sinyal peringatan.
- Sikap Perfeksionis yang Tidak Realistis: Ekspektasi yang tidak rasional dapat mengakibatkan ketidakpuasan.
- Tidak Pernah Minta Maaf: Ketidakmampuan pasangan untuk mengakui kesalahan menunjukkan ketidakmatangan emosional.
- Ketidakpastian Tentang Masa Depan: Pasangan yang menunjukkan ketidakminatan dalam membahas masa depan mungkin tidak serius.
Pentingnya Menilai Hubungan Sebelum Menikah
Jangan sampai kita mengorbankan masa depan hanya karena tekanan sosial. Luangkan waktu untuk mengenali pasangan secara mendalam, agar keputusan yang diambil dapat membawa kebahagiaan untuk masa depan. Pasangan kitalah yang akan menemani kita dalam suka dan duka, jadi penting untuk memastikan bahwa hubungan dibangun di atas fondasi yang kuat dan saling memahami. Kejelasan dalam tujuan hidup dan nilai-nilai yang sejalan serta kemampuan untuk saling mendukung adalah aspek-aspek yang integral untuk mencapai pernikahan yang harmonis dan berdaya tahan.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H