Mohon tunggu...
Wati Pabalik
Wati Pabalik Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi masak dan piknik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

18 Februari 2024   15:11 Diperbarui: 18 Februari 2024   15:13 9030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Oleh Wati Pabalik, SE, Gr.,

Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat

Salam dan Bahagia bapak ibu guru hebat. Kembali lagi saya menuliskan Jurnal Refleksi Dwi-Mingguan Setelah mengikuti pembelajaran pada modul 3.1  Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, saya akan membagikan pengalaman saya selama dua minggu ini dalam mempelajari modul ini sebagai CPG A9.

Saya akan menuliskan refleksi dengan menggunakan model 4F atau 4P yaitu Facts (Peristiwa), Filling (Perasaan), Findings (Pembeajaran) dan Future (Penerapan)

1. Facts (Peristiwa)

Pembelajaran Modul 3.1 merupakan kelanjutan dari modul sebelumnya yaitu modul 2. Kegiatan diawali dengan pre-test selanjutnya seperti pada modul-modul sebelumnya Pembelajaran menggunakan alur MERDEKA Mulai dari Diri , Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.

Tanggal  1 Februari adalah merupakan Kegiatan pertama setelah pretes dilanjutkan dengan materi "Mulai Dari Diri". Pada kegiatan ini, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang terkait dengan Pengambilan Keputusan Dengan nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Pertama kami diminta untuk melakukan survey lingkungan dengan dihadirkan satu studi kasus dan kami harus mampu melakukan analisa secara mandiri jika kami menjadi kepala sekolah.

Kemudian memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep, pada alur Eksplorasi Konsep calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk mendalami konsep pengambilan keputusan dengan nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Disini kami mempelajari kasus dilema etika dan bujukan moral dan kami mengisi pertanyaan agar kelak kami terbiasa melaksanakan pengambilan keputusan. Kegiaan ekplorasi konsep juga diakhiri dengan forum diskusi dimana kami melakukan analisa terhadap 2 kasus yang ada di LMS.

Pada alur ketiga yaitu Ruang Kolaborasi. Fasilitator kami yaitu Ibu Yuliati Kargiyati membagi kami kedalam 4 kelompok. Saya bersama 3 rekan saya yaitu Bapak Irfandi, Pak ArmanPak Moses. Pada sesi pertama Forum ruang Kolaborasi tanggal 6 Februari 2024 kami melakukan Vicon melalui Gmeet dengan melakukan diskusi kelompok pada. Pada sesi pertama ini kami diskusi untuk membahas salah satu kasus rekan kelompok kami terkait kasus dilema etika. Pada sesi 2 ruang kolaborasi tanggal 7 Februari 2024 kami mempresentasikan hasil diskusi kelompok terkait kasus dilema etika salah satu rekan yang sudah kami bahas pada sesi 1 dan kelompok lain memberikan pertanyaan dan masukan. Selanjutnya hasil diskusi yang sudah dipresentasikan dan sudah di perbaiki apabila ada masukan atau koreksi dari kelompok lain, kami unggah di LMS CGP tugas Ruang Kolaborasi.

Pada alur yang keempat yaitu Demontrasi Kontekstual tanggal 8-9, kami ditugaskan untuk melakukan wawancara kepada 2-3 kepala sekolah mengenai kasus dilema etika yang terjadi disekolah mereka. Saya melakukan wawancara 2 Kepala sekolah salah satunya kepala sekolah saya yang di wakilkan oleh wakil kepala sekolah bapak Y. Vianey labolak S.Pd sebagai pelaksana tugas karena kepala sekolah saya dalam kondosi pemulihan dari sakit. Salah satunya lagi adalah kepala sekolah SMP YPK Fakfak ibu Jeklin Warjukur. Disini kami melakukan wawancara terkait dengan pengambilan keputusan terkait kasus dilema etika.  Tugas ini selanjutnya di unggah pada LMS GP

Pada Alur kelima adalah Eloborasi Pemahaman tanggal  12 Februari 2024 diawali dengan membuat pertanyaan. Selanjutnya hari berikutnya tanggal 13 Februari seluruh CGP dari Propinsi papua Barat mengiktui Vicon Elaborasi Pemahaman bersama instruktur bapak Aditya Dharma seorang psikolog dan pengajar yang memberikan pencerahan dalam pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan.

 Alur yang keenam adalah Koneksi Antar Materi, mengaitkan materi pengambilan keputusan yang berbasis nilai kebajikan sebagai pemimpin dengan materi yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya.

Alur terakhir dari alur merdeka adalah Aksi Nyata. Pada aksi nyata ini calon guru penggerak diminta untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP dan akan mendiskusikan pengalaman dan refleksi dari aksi nyata tersebut bersama pendamping pada saat pendampingan ke-5.

2. Feelings (Perasaan)

Perasaan saya diawal mempelajari modul 3.1 ini saya merasa bahwa kegiatan pengambilan keputusan merupakan kegiatan yang sering saya lakukan disekolah. Mengingat saya sering menghadapi masalah yang terjadi pada siswa. Selain itu saya juga pernah mengalami masalah yang dilema dan harus berbenturan dengan kepentingan lain. Saya membayangkan jika saya menjadi pemimpin, tentu sangat berat dalam mengambil keputusan dalam konteks dilema etika. Dilain sisi saya sangat senang dan bangga dapat mendapat kesempatan mempelajari modul ini karena saya dapat belajar tentang pengambilan keputusan dalam konteks dilema etika dan mempunyai kesempatan mewawancarai 2 kepala sekolah bagaimana beliau berdua mengambil keputusan terkait dengan kasus dilema etika. Dalam wawancara yang saya lakukan terhadap 2 kepala sekolah jawaban mereka hampi sama yaitu kedua pimpinan tersebut selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak sebelum memutuskan suatu kasus. Mereka selalu melibatkan pihak-pihak terkait. Dan dalam pengambilan keputusan selalu berpihak pada murid.

3. Findings (Pembelajaran)

Pembelajaran yang saya dapatkan dalam modul 3.1 yaitu kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu apa permasalahan yang dihadapi apakah termasuk dilema etika atau bujukan moral. jika termasuk dalam dilema etika, maka 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan perlu diterapkan. Hal yang paling penting dalam pengambilan keputusan harus berlandaskan nilai-nilai kebajikan universal, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Serta perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak yang terlibat. Hal yang menurut saya di luar dugaan adalah opsi trilema yang memunculkan solusi kreatif dalam pengambilan sebuah keputusan. Perlu diterapkan juga Dalam pengambilan keputusan ada prinsip yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan yaitu: (1) Berpikir berbasis akhir (End basid thinking), (2) Berpikir berbasis peraturan (Rule basid thinking) dan (3) Berpikir berbasis rasa peduli (Care basid thinking).

4. Future (Penerapan)

Penerapan kedepannya jika saya menghadapi permasalahan dilema etika ataupun bujukan moral, maka saya akan melakukan tahapan-tahapan pengambilan keputusan sesuai dengan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dengan lebih lengkap termasuk pengujian dan investigasi opsi trilemma. Cara mengukur efektivitas pengambilan keputusan adalah dengan melakukan pengujian benar-salah, melakukan refleksi atas keputusan yang telah dibuat, serta meminta saran dan masukan dari pihak lain yang terkait dalam pengambilan keputusan  agar keputusan yang saya ambil bernilai kebajikan universal, berpihak pada murid.

Semoga bermanfaat.

Salam guru penggerak: tergerak, bergerak dan menggerakkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun