tertantang aku untuk mengabdi
menjauhkan diri dari keluarga, teman dan kebiasaan-kebiasaan seperti biasanya
menikmati kopi semauku, mendengarkan musik jamaika sekeras-kerasnya
berkumpul dengan teman mencari inspirasi-inspirasi baru untuk berpetualang
menyanyi berkeliling warung-warung makan serambi menikmati inspirassi
memeluk gunung dan laut ditengah-tengah kesibukan, menelanjangi hutan semauku dan[caption caption="wpap space kosong entertainment"][/caption]
menjerit meronta pergi menuju keterasingan
Â
kemudian perjalanan dimulai
bermuka dua menjadi seseorang yang baik di luar sana
dengan rekan sejawat yang berpendidikan tinggi, beretika baik, memiliki status sosial yang sangat baik
dan aku harus nyaman
nyaman dengan gayaku tentunya
Â
semua mudah seperti biasa aku lalui hari hari ditempat yang baru
semakin bertambah, semakin bertambah kolega-kolega disana
kolega yang tentunya sangat jauh mulai dari usia, penghasilan, pengalaman dan pola pikir yang baik
berbeda 360 derajat dengan kehidupanku yang lalu
dan akhirnya aku bisa berada ditengah-tengah mereka dengan baik
Â
semua sudah diputuskan dan ditentukan
dari tuhan dan lewat badanku
menjadi abdi bumi pertiwi
memotivasi semangat generasi muda penerus bangsa
agar menjadi sesuatu yang gigih, sesuatu yang gagah, sesuatu yang baik dan benar
maka aku harus bisa menjadi baik
menjadi bijak dengan segala jenis bahasa
dan menjadi suri tauladan bagi semua orang yang mengenalku
Â
bermuka dua
tentunya sangat berbeda ketika aku harus menjadi diriku dan menjadi harapan mereka
merangkul kaktus menyeringai surga
seperti itulah sekarang
dan aku wajib nyaman
wajib gentar menerjang
Â
Â
Â
Â
Â
Â