4.) Lingkungan yaitu alam (bumi dan sekitarnya) tempat terjadinya proses dakwah.
hubungan filsafat dakwah dengan keilmuan dakwah:
Ontologi : Filsafat dakwah memberikan landasan teoritis yang kuat bagi keilmuan dakwah. Sedangkan keilmuan dakwah di anggap sebagai aplikasi dari teori-teori yang di kembangkan dalam filsafat dakwah.
epistemologi: Filsafat dakwah memahami cara-cara memperoleh pengetahuan yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks dakwah. Sedangkan keilmuan dakwah berusaha untuk menguji dan memvalidasi teori-teori yang dikembangkan dalam filsafat dakwah.
aksiologi: Filsafat dakwah bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang da'i saat mereka menjalankan tanggung jawab dakwah. Sedangkan keilmuan dakwah bertujuan untuk memastikan bahwa praktik dakwah memenuhi nilai-nilai yang digariskan dalam filsafat dakwah.
Tanggapan yang dapat di berikan penulis ialah bahwa filsafat dakwah dapat dipahami dalam tiga makna:
Pertama, filsafat dakwah adalah konsep atau bagan pemikiran yang menguraikan dasar-dasar, prinsip-prinsip, dan hal-hal yang dianggap paling penting dalam dakwah. Kedua, filsafat dakwah adalah kajian atau pemikiran rasional tentang prinsip-prinsip dakwah yang bersumber dari al-Quran dan al-Hadis, serta pemikiran para ulama. Ketiga, filsafat dakwah berfokus pada ide-ide atau aliran pemikiran yang berkaitan dengan dakwah. Aliran-aliran ini menunjukkan perbedaan paradigmatis atau pola pemikiran dalam hal-hal pokok yang dibahas dalam dakwah.
Dan juga terdapat hubungan yang kuat antara keilmuan dakwah dan filsafat dakwah, dimana filsafat dakwah memberikan landasan konsep dan teoritis bagi keilmuan dakwah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H