Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kota Mati

30 Agustus 2020   20:25 Diperbarui: 30 Agustus 2020   21:03 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh boombastis.com

Apakah engkau pernah berpikir bahwa semua ketakutan global ini tidak sengaja di ciptakan oleh mereka dengan tujuan utamanya adalah menciptakan ketakutan dimana-mana?

Menurutmu sudah berapa banyak alat-alat kesehatan yang berhasil mereka perjual belikan setelah diluncurkannya Virus KM1? Sudah berapa banyak Kota-kota di dunia ini yang kolaps ekonominya setelah Virus KM1 ini berhasil menguasai Kota-kota yang mereka singgahi? Sudah berapa banyak Negara miskin dan Negara baru berkembang yang saat ini terpaksa harus meminjam dana ke Negara-negara kaya demi untuk menghidupkan kembali perekonomian Kota-kota mereka yang hampir mati?

Apakah menurutmu penangkal dari Virus KM1 ini belum tercipta saat ini? Bukankah di awal cerita, tadi sudah kukisahkan bahwa Virus KM1 ini awal mula adalah Virus SD1 yang belum sempurna? Virus yang oleh "Kelompok Pengusaha Putih" sebenarnya rancang untuk mengobati semua jenis penyakit yang ada di dunia.

Apakah menurutmu semua ini bukanlah permainan bisnis alat-alat kesehatan semata? Boleh saja engkau tidak percaya dengan semua kenyataan ini. 

Untukmu wahai Anak-anakku...

Bahan untuk membuat anti Virus dari Virus yang oleh  World Health Organization (WHO) itu dinyatakan belum ditemukan obatnya itu sebenarnya sudah ada di sekeliling tempat tinggalmu. Tapi kenapa World Health Organization (WHO)  menyatakan bahwa anti dari Virus KM1 ini belum di temukan hingga saat ini?

Jika setelah pesan ini sampai kepadamu dan setelah itu engkau tidak pernah lagi bisa membuka pesan-pesan yang sengaja kukirimkan kepadamu. Engkau tau dimana harus menemuiku di suatu saat nanti.

Selesai

Catatan: Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan. Cerita ini juga Tayang di Secangkir Kopi Bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun