Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kota Mati

30 Agustus 2020   20:25 Diperbarui: 30 Agustus 2020   21:03 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh boombastis.com

******

Semua berawal dari Kota ini. Jauh sebelum wabah itu menggemparkan dunia seperti saat ini, dahulu Aku sudah pernah memberikan peringatan dini kepada yang lainnya, sebagai orang yang terlibat dari awal untuk kegiatan pengembangan Virus ini, Aku sangat memahami akan bahaya dari formula yang belum sempurna ini, yang oleh Kelompok Pengusaha Hitam sengaja di luncurkan untuk tujuan bisnis alat-alat kesehatan yang telah mereka produksi.

Saat itu setelah mengirimkan pesan singkat kepada beberapa orang yang kucintai. Tanpa dukungan dari "Kelompok Pengusaha Putih" yang dari awal membiayai kegiatan pengembangan Virus untuk tujuan mulia ini  Aku dan beberapa rekanku yang pada awalnya terlibat dalam "Proyek Kemanusiaan Satu Dunia" itu mengalami masa-masa sulit setelah "Kelompok Pengusaha Hitam" berhasil mendepak "Kelompok Pengusaha Putih" dari Pemerintahan.

Aku dan beberapa rekan-rekanku di tangkap dengan tuduhan telah membocorkan rahasia Negara. Saat itu Aku dan beberapa orang rekan-rekanku yang tidak mau berhianat pada proyek Kemanusian milik "Kelompok Pengusaha Putih" dipaksa harus menjalani hukuman. Hukuman yang menurut kami semua sebenarnya sama sekali tidak pantas kami terima.

Saat itu, Aku dan beberapa orang rekanku di tangkap oleh aparat keamanan atas perintah dari "Kelompok Pengusaha Hitam". Kami ditangkap karena telah membocorkan rencana jahat mereka yang tengah menguji coba Virus "Satu Dunia" dengan kode SD1 yang belum sempurna. Dan kelak keadaan Kota itu yang menjadi nama dari Virus Satu Dunia yang belum sempurna ini.

Sesaat setelah Virus SD1 yang belum sempurna di ujicobakan pada suatu Kota, akhirnya "Virus Satu Dunia "yang belum sempurna itu mereka beri nama "Kota Mati" dengan kode KM1. Sesuai dengan keadaan kota itu setelah selesai di lakukannya uji coba Virus ini.

Ujicoba mereka di Kota-ku menunjukan hasil yang sangat memuaskan. Sehingga akhirnya "Kelompok Pengusaha Hitam" berhasil meyakinkan para pengusaha alat-alat kesehatan yang ada di Pasar Gelap dunia bahwa Virus baru ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan kedepannya.

Sesaat setelah Virus KM1 berhasil diluncurkan ke beberapa Negara. Pasar Saham di Pasar Gelap dunia saat itu cukup menggairahkan. Terbukti dengan banyaknya para pemain Saham di Pasar Gelap Dunia yang berminat mentransferkan dana-nya untuk membeli Virus ini. 

Saat ini kelompok Pengusaha Hitam berhasil menjalankan bisnis kesehatannya di dunia. Virus KM1 terbukti telah berhasil membuat Kota-kota besar yang ada di dunia ini lumpuh total dan menjadi Kota mati setelah terpapar Virus ini.

Media Cetak dan Media Online banyak yang sudah berhasil mereka kuasai. Dengan cara menjadikannya sebagai corong mereka untuk menciptakan ketakutan di dunia. Saat ini tidak ada yang paling ditakuti di dunia ini selain Virus KM1 ini. Rumah-rumah ibadah, Pusat-pusat Bisnis dan Pusat-pusat Kebugaran yang selama ini selalu ramai dan menjadi ajang bersosialisasi antar manusia terlihat sepi. Ketakutan dan kecurigaan kepada sesama semakin tinggi, sebab menurut informasi yang mereka baca dari Media, setiap orang sesungguhnya adalah media dari penyebaran dari Virus KM1 ini.

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa Virus KM1 ini adalah wabah penyakit yang belum ditemukan obatnya hingga saat ini. Sehingga satu-satunya cara menangkal dan menghindar dari terjangkitnya Virus KM1 ini adalah dengan cara mentaati peraturan yang telah dikeluarkan oleh Kelompok Pengusaha Hitam dengan "Tatanan Dunia Baru"nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun