Jabrik kembali berusaha menggambarkan suasana kebatinan dan isi pikiran Si Belah saat itu.
"Iya, kebayang sudah berapa lama Si Nenek beribadah di atas batu Kali itu.Terus?" tanya Oneng lagi sambil memandang ke arah lain.
Oneng tidak berani menatap kedua mata Lelaki kurang ajar di depannya ini. Masih jelas di dalam ingatannya, saat tadi Ia tanpa sengaja melihat kedua bola mata Lelaki misterius di depannya ini, entah kenapa, sekilas tadi Ia bisa melihat bayangan dirinya yang tengah disetubuhi oleh Lelaki kurang ajar ini, disuatu tempat yang sudah tidak terlalu asing lagi buatnya.
"Setelah tawanya sedikit reda. Si Nenek kembali berkata kepada Si Belah; Aku saja yang sudah beribadah siang malam seperti ini, tidak pernah sekalipun di temui Tuhan di tempat ini, apalagi kamu yang kayak begini? Hahehe.. Kata Si Nenek lagi sambil tertawa melihat ke arah Si Belah yang begitu kotor di depannya."kata Jabrik menirukan ucapan Wanita tua di pinggir Kali kepada Si Belah yang cuma terdiam saat mendengarkan kata-kata Wanita ahli ibadah di depannya.
"Terus..?" tanya Oneng pelan.
Oneng bisa merasakan kesedihan Si Belah saat itu.
"Tapi baiklah, nanti kalau kamu memang benar-benar bertemu dengan Tuhan, tolong tanyakan Aku masuk Surga apa?"
Jabrik kembali menggambarkan suasana saat terjadinya percakapan antara Si Nenek dan Si Belah di pinggir Kali.
"Iya" kata Oneng lagi sambil kembali mengambil tissue di atas Meja, lalu meremas--remas dengan kedua tangannya.
"Baik Nek, jawab Si Belah. Si Belah lalu pamit kepada Wanita tua di pinggir Kali dan kembali melanjutkan perjalannya, mencari Tuhan," kata Jabrik sambil melihat ke arah tissue di tangan Oneng.
"Iya. Si Nenek yakin bakalan masuk Surga ya?" tanya Oneng sambil melihat ke arah Jabrik.