Cerita sebelumnya: Pusaka Kalimosodo
*****
Di antara bebatuan dan tiupan angin yang menggoyang dedaunan, Aku dan Wanita cantik yang mengenakan Kebaya pengantin berwarna hijau daun serta mengenakan Mahkota kecil di kepalanya itu berdiri tegak, menatap ke arah Sunan Kalijaga yang saat ini tengah duduk di atas batu besar berbentuk pipih, sambil menembangkan "Kidung Wahyu Kolosebo" yang jika kuartikan kurang lebih seperti ini.
"Kujaga diri dari perbuatan nista dan sesuka hati
Dengan mengendalikan hawa, hawa nafsu angkara
Meski setan bergentayangan, selalu membuat gangguan
Sampai akhir zaman"
*****
Suara Sunan Kalijaga menghilang seiring bulu-bulu halus di tengkukku meremang berdiri. Saat ini Aku sudah tidak lagi berada di pinggir Sungai, tempat dimana Aku dan Sang Ratu mendengarkan tembang Kidung Wahyu Kolosebo.
Masih terasa asing dengan suasana ditempat yang baru saja kudatangi. Aku berdiri tegak sambil menatap sosok lelaki tampan yang memakai Jas putih keabu-abuan serta mengenakan Peci hitam sebagai penutup kepalanya.Â
Kubalas senyuman Lelaki tampan yang juga tengah tersenyum menatap ke arahku sambil memegang tongkat kayu berukir di tangan kanannya.