Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Orang Ketiga Terakhir

2 November 2019   21:30 Diperbarui: 3 November 2019   23:28 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka sesuai perjanjianku dengan orang kepercayaan Charles itu, semuanya akan aku bayar di muka. Semua biaya yang kau butuhkan untuk menghabisi orang ketiga yang terakhir itu aku bayar tunai saat ini juga."

****

Sambil melihat ke arah tumpukan uang yang masih tergeletak di atas meja, aku ingat, anak manja itu tadi sempat berkata.

"Hubunganku dengan Roni, pembunuh bayaran pertama yang aku minta untuk menghabis dua nyawa orang ketiga itu pun  sama dengan hubunganku dengan Charles. Selalu saja begitu, tak lama setelah mereka berhasil menyelesaikan misi nya, maka tak lama kemudian mereka segera tertangkap dengan kasus yang berbeda. 

Seperti Roni yang beberapa waktu lalu tertangkap karena ketahuan membunuh Jesica, wanita berdarah Tionghoa yang saat itu tengah mengandung anaknya. 

Dahulu, aku adalah orang baik yang tidak pernah berpikir bahwa aku akan bertemu dan berhubungan dengan orang-orang seperti Budi, Roni dan Charles. Tapi setelah wanita murahan itu dengan nada datar menceritakan semua perselingkuhannya secara detail. jujur saja, sambil menangis dan memaki-maki orang-orang ketiga, malam itu aku perkosa wanita yang saat itu hanya diam tanpa rasa sambil terus menatap kedua mataku yang tengah menyetubuhi dirinya, di atas kasur di dalam kamar tidurku. Kasur yang juga  pernah di pakai oleh orang ketiga itu menyetubuhinya saat aku tengah berada di luar kota.

Malam itu aku memang sengaja menyiksanya. Malam itu aku paksa wanita murahan itu melayaniku, sebelum bersetubuh dengannya, terlebih dahulu aku sudah meminum 'obat kuat' agar aku bisa berhubungan intim dengannya lebih lama. 

Dan malam itu aku terus menyetubuhi wanita itu sampai pagi, hingga wanita sialan itu merasa kesakitan setiap kali hendak membuang air kecil di kamar mandi sekian hari lamanya. 

Kamar mandi yang menurut pengakuannya juga pernah dia pakai untuk berbuat mesum dengan orang ketiga selingkuhannya.

Semenjak pengakuan dosa-dosa nya itu aku begitu dendam pada orang-orang ketiga yang telah merusak kebahagiaan rumah tanggaku. Dan kebencianku itu semakin memuncak setelah wanita yang aku perkosa sambil memaki dan menyebutnya seorang pelacur itu meminta cerai dariku.

Sebagai anak tunggal yang manja dan selalu mendapatkan apapun keinginanku, termasuk ketika dulu  aku mendapatkan wanita itu dengan mudah karena kedua orang tua nya itu merasa terhutang budi pada keluarga besarku, aku menjadi gelap mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun