"Tidak semuanya, sepertinya Lelaki bersorban putih dan Ayahmu itu bisa melihat kehadiranku di tempat ini."Â
Kataku pelan sambil melihat ke arah lelaki tua berpeci hitan dan pria bersorban putih yang tengah memejamkan kedua matanya itu secara bergantian.
"Terus? Apakah mereka akan mengusir Mas dari dalam kehidupanku nanti?" Tanya Wanita cantik berkacamata yang mengenakan kerudung merah marun ini sambil menggigit bibirnya sendiri. Ada rasa kuatir dari nada suaranya.
"Kita lihat saja nanti." Kataku pelan, sambil kembali tersenyum lembut menatap kedua matanya.
****
Wanita cantik berkulit kuning langsat ini teringat masa-masa awal perkenalannya dengan lelaki muda yang tengah berdiri di sebelah kanannya ini. Dia adalah Lelaki muda yang mendatanginya di saat dia tengah menangis sendirian di hadapan Sang Pencipta karena merasa dirinya begitu hina.
Seiring berjalannya waktu, dari lelaki muda ini dia banyak belajar, bahwa rasa cinta yang Tuhan ciptakan, sesungguhnya adalah untuk belajar mengenal dan mengagungkan Sang pemilik cinta.
Setelah mengenal lelaki muda ini, dia seperti baru saja terbangun dari tidur panjangnya selama ini.Â
Di gelapnya malam, dahulu dia terus berjalan, hingga tersesat di jalan sunyi ini. Jauh sebelum dia bertemu dengan lelaki muda ini, cinta buta telah membutakan hati dan pikirannya. Hingga akhirnya, di sepertiga malam dia sering menangis seorang diri tatkala teringat akan dosa-dosa masa lalunya.
Dari lelaki muda yang baru dikenalnya itu dia sadar, bahwa cinta buta yang selama ini dia kejar karena nafsu, bukannya mendekatkan dirinya pada Sang Pencipta, tapi malah membuatnya semakin jauh meninggalkan Sang Pemilik Cinta.
Di jalan sunyi yang di mata sebagian orang terlihat begitu hina ini, ternyata mampu membuat hatinya begitu tenang dari sebelumnya.Â