Karena aku sudah lupa dengan rasa sakit itu seperti apa semenjak aku mengenalmu.
"Kenapa?"
Karena saat ini aku sudah tidak lagi mampu membedakan antara rasa sakit dengan rasa nikmat itu sendiri.
"Kenapa?"
Karena tanpa kusadari, ternyata seiring berjalannya waktu, perlahan-lahan aku mulai bisa menikmati setiap rasa sakit yang engkau beri.
"Kenapa?"
Karena dalam rasa sakit itu aku sadar, ternyata aku sungguh mencintaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H