Tanggal sembilan bulan sembilan, karena cinta, hitamku menuntun langkah kakiku menuju ke tempat di mana dahulu engkau selalu melarangku untuk datang menemuimu.
Satu persatu, malam tadi, orang-orang yang dahulu melampiaskan nafsu binatangnya padamu hingga engkau meninggal karena kelelahan dan juga overdosis obat terlarang telah mengakui, bahwa engkau meninggal dunia karena eksploitasi seks mereka kepadamu secara berlebihan. Dan, malam itu, karena engkau sudah tidak sanggup melayani nafsu binatang mereka, Badri, suami yang tidak pernah menikahimu secara sah itu, kembali mencekokimu dengan obat terlarang hingga akhirnya engkau meregang nyawa dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Sekarang engkau sudah tahu jawaban dari pertanyaanmu dulu, pertanyaan yang tidak pernah kujawab hingga akhir pertemuanku denganmu di trotoar jalan itu.
Cinta pada sesama makluk hanyalah fatamorgana. Manusia-manusia seperti Badri menutupi nafsunya dengan kata-kata cinta.
Nafsu yang dibungkus cinta hanya akan melahirkan penderitaan, sedangkan hakekat cinta yang sesungguhnya adalah rasa cinta pada Sang Pencipta. Karena, mencintai-Nya adalah keabadian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI