Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

8 Februari 2019   10:34 Diperbarui: 8 Februari 2019   13:34 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam mitologi Jawa, Kanjeng Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping Telu yang mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri) dan Dewi alam yang lain. Sedangkan, Nyi Roro Kidul mulanya merupakan putri Kerajaan Sunda yang diusir ayahnya karena ulah ibu tirinya.

Dalam perkembangannya, masyarakat cenderung menyamakan Nyi Roro Kidul dengan Kanjeng Ratu Kidul, meskipun dalam Kejawen, Nyi Roro Kidul adalah bawahan setia Kanjeng Ratu Kidul.

Nyi Roro Kidul (juga Nyai Roro Kidul atau Nyai Loro Kidul) adalah sesosok roh atau dewi legendaris Indonesia yang sangat populer di kalangan masyarakat Pulau Jawa dan Bali.

Nyi Roro Kidul secara umum disamakan dengan Kanjeng Ratu Kidul dan dikenal sebagai Ratu Laut Selatan (Samudra Hindia), meskipun, menurut beberapa kalangan, sebenarnya mereka itu adalah dua orang yang berbeda.

Kedudukan Nyi Roro Kidul sebagai Ratu Lelembut tanah Jawa menjadi motif populer dalam cerita rakyat dan mitologi, selain itu juga sering dihubungkan dengan kecantikan putri-putri Sunda dan Jawa pada masa itu.

"Terus?" tanyaku sedikit penasaran mendengar ceritanya barusan.

"Pegang tanganku," kata Sang Waktu sambil menyodorkan tangan kanannya ke arahku. Kupegang tangannya. Sekian lama aku berjalan bersamanya, baru sekali ini aku memegang tangan makhluk yang memiliki raut wajah begitu dingin, datar, dan tanpa rasa itu.

Terasa ada hawa dingin mengalir masuk ke dalam tubuhku. Menjalar dari telapak tangannya terus merayap naik pundak hingga aku merasakan hawa dingin itu telah membungkus seluruh tubuhku.

"Apa yang engkau lihat di atas puncak Monas sana?" tanya Sang Waktu.

Aku kaget. Mataku saat ini memiliki kemampuan yang lebih dari sebelum aku mendapat transfer energi dari Sang Waktu tadi.

"Apa yang engkau lihat?" tanya Sang Waktu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun