Begitu aku melihat ke arahnya. Dia kembali memalingkan wajahnya ke tempat lain. Dan sebelum dia kembali berkata; tolong jangan melihat ke arahku, sambil senyum-senyum sendiri aku bertanya; Kenapa aku tidak boleh melihat ke arah kakak? Tanyaku berusaha menggoda wanita bercadar hitam yang saat ini kulihat begitu gelisah duduk di depanku ini.
"Pokoknya jangan..!" katanya lagi sambil memperbaiki duduknya, lalu sambil menundukkan pandangannya dia kembali berkata; "Aku takut engkau akan berbuat kurang ajar padaku.." katanya lirih tanpa melihat ke arahku.
Kenapa kakak berfikir aku akan berbuat kurang ajar pada kakak? Tanyaku, makin penasaran pada ucapannya barusan. Apakah muka ku terlihat begitu mesum? Sampai-sampai kakak begitu ketakutan melihat kita duduk berhadapan di atas sampan seperti ini?
"Orang yang memintaku untuk mengantarkanmu kembali kepada sang Waktu telah mewanti-wanti agar aku menjaga sikap di depanmu.." katanya lagi, walau aku tidak melihat barisan giginya, tapi aku tau kalau dia barusan tertawa geli mendengar aku menanyakan apakah mukaku ini terlihat begitu mesum di depannya.
Kutatap mata sendu wanita berjilbab hitam yang mengenakan cadar hitam di depanku.Â
Sambil menyalakan api rokok dengan tangan kananku. Aku kembali bertanya pada wanita yang kulihat lebih banyak diam, dan selalu membuang pandangannya ke tempat lain setiap kali matanya beradu pandang denganku itu.Â
Kalau boleh tau...Siapa orang yang menyuruh kakak untuk mengantarkan aku kembali pada sang Waktu?
Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H