Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

23 Desember 2018   11:52 Diperbarui: 25 Desember 2018   10:50 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu adalah mustika Lipan atau sering di sebut juga dengan nama Mustika Nabi Nuh." Katanya lagi masih dengan wajah memerah, seperti warna udang rebus karena merasa malu membahas hal pribadi yang tidak seharusnya di bahas pada saat ini.

Betulkah itu adalah mustika lipan yang sesungguhnya? Padahal setahuku, Konon, Mustika Lipan itu di ambil dari mulut Sang Raja Lipan yang mati tua. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa proses terbentuknya Mustika Lipan adalah berasal dari liur sang Raja Lipan yang mengeras dan kemudian membatu, dan pengerasan air liur lipan ini terjadi di atas kepala raja lipan. Mustika lipan dapat memancarkan cahaya di dalam gelap.

Selain di percaya memiliki tuah tembus pandang, yakni melihat benda dalam wadah tertutup juga di percaya memiliki fungsi untuk menawarkan segala bisa, terutama bisa lipan.

"Kalau abang nggak percaya, coba saja kalau besok abang di gigit Lipan minta pada teman wanita abang untuk mengobatinya." katanya lagi sambil tertawa geli, dengan perasan sedikit malu melihat kekonyolanku barusan.

"Di colekan sendiri apa minta dia yang mencolekannya, lalu di usapkan ke luka yang di gigit lipan itu?" tanyaku lagi masih penasaran.

"Di jilat bang..!" katanya lagi, masih dengan perasaan mangkel dia berjalan meninggalkan aku sendirian di tempat ini. Sambil tertawa cekikikkan dia membuka pintu kamar tidurnya, lalu sambil tersenyum ke arahku dia masuk ke dalam kamar tidurnya.

Aku berjalan pelan menyusul wanita cantik berambut pendek sebahu yang baru saja masuk ke dalam kamarnya. Di depan pintu kamar yang sedikit terbuka itu, aku lihat wanita cantik yang memiliki model rambut bob ala Kylie Jenner itu tengah duduk di pinggir tempat tidur minimalis yang terbuat dari kayu jati sambil menghadap ke arah cermin besar di atas meja rias di depannya.

Dari sini, aku bisa melihat wajah wanita cantik berkulit kuning langsat itu ternyata begitu mirip sekali dengan wajah wanita cantik berwajah sedikit pucat tanpa riasan makeup yang selalu mengenakan kerudung panjang berwarna hitam yang saat ini entah sedang berada di mana itu.

Sambil menggigit bibir tebalnya yang terlihat basah. Tiba-tiba saja dia bangkit dari tempat duduknya, lalu melangkah ke arah pintu kamar tempat dimana aku berada saat ini.

Sebelum wanita cantik berambut pendek sebahu itu sampai ke hadapanku, tiba-tiba saja aku di kagetkan oleh suara wanita yang mendehem pas di sampingku. Sedikit kaget aku menoleh kesamping.

Kutatap wanita bercadar hitam di depanku, ternyata sedari tadi dia tengah memperhatikanku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun