Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

14 Oktober 2018   14:17 Diperbarui: 18 Maret 2019   23:37 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita tua yang sedari tadi kulihat sedang duduk sendiri, sambil melihat ke arah dinding kosong didepannya itu tiba-tiba saja berdiri, lalu tersenyum menatap ke arahku.

Sambil tersenyum kulihat dia mulai berbicara sendiri, lalu tertawa lepas sebelum akhirnya kulihat menangis sesegukan.

Selanjutnya, sambil bernyanyi, kulihat tubuh tuanya itu mulai bergerak seperti orang yang sedang menari. Mengikuti hentakan irama musik yang tiba-tiba terdengar begitu keras di tempat ini. 

Wanita cantik berkulit hitam manis yang mengenakan kerudung panjang berwarna hitam itu, sepertinya baru sadar kalau ternyata ada orang lain di tempat ini. Masih dengan nafas sedikit tersengal, dia berusaha melepaskan pelukan eratku di tubuhnya. 

“Kita harus cepat kesana bang," kata wanita berkulit hitam manis ini sambil mengatur jalan nafasnya yang tak beraturan saat ini. 

Tangan kanannya menggapai tangan kiriku, lalu sambil setengah menarik tanganku dia mengajak aku berjalan mengikuti langkah kakinya.

Di antara gelapnya cahaya malam. Aku dan wanita cantik berwajah pucat tanpa riasan makeup yang mengenakan kerudung panjang berwarna hitam itu terus berjalan. 

Melewati wanita tua yang sedang menari sambil terus bernyanyi di tempat ini.

Sambil menari, kulihat sesekali dia tersenyum ke arah kami yang terus berjalan meninggalkannya di tempat ini.

Dari balik dinding tinggi yang tak berujung. Sayub-sayub telingaku masih mendengar suara sumbangnya menyanyikan lagu yang terdengar aneh di tempat ini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun