Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku dan Sang Waktu (Bagian Empat)

13 September 2018   15:45 Diperbarui: 8 November 2020   16:59 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diantara dua cahaya, aku seperti melihat tubuh Sang Waktu terbelah dua. Dimana saat ini aku seperti melihat tubuh bagian sebelah kiri Sang Waktu seperti sedang berada di tengah-tengah gelapnya malam, sedangkan bagian tubuh lainnya, bagian tubuh yang sebelah kanan seperti sedang berada di teriknya panas siang hari.

Entah apa yang mereka bicarakan bertiga, kulihat Lelaki Tampan yang mengenakan jubah panjang berwarna putih yang menutupi hingga kekepalanya itu tersenyum sambil melihat ke arahku. kubalas senyumannya dengan sedikit anggukkan kepala.

Kuperhatikan lorong panjang yang kulewati bersama Sang Waktu tadi. Lorong panjang yang ujungnya entah dimana, kuperhatikan sekali lagi sekeliling lorong tempatku berdiri saat ini. Saat ini aku baru sadar, ternyata aku seperti sedang berada di dalam tabung kaca yang begitu besar, ternyata lorong yang panjang yang kami lewati sedari tadi berada di tengah-tengah antara kehidupan malam dan kehidupan siang hari.

Aku seperti sedang berada di dalam tabung kaca yang begitu transparan dan tembus pandang. Sehingga saat ini aku bisa melihat dengan jelas semua kehidupan di luar lorong tempatku berada saat ini.

Setelah sadar kalau aku seperti sedang menginjak kehidupan orang-orang yang sedang melakukan aktifitas pada siang hari di bawahku, tanpa sadar, aku melompat!

Tapi begitu aku mendarat kembali, aku sama sekali tidak merasakan kalau kedua kaki ku ini sedang memijak sesuatu. Aku melayang tapi tidak sedang terbang.

**

Aku bukan cuma sedang melihat kehidupan orang-orang yang sedang melakukan aktifitas pada siang hari, tapi aku bahkan berada di dekat mereka. namun,  sepertinya mereka tidak merasakan kehadiranku diantara mereka saat ini.

Saat ini, aku sedang berada di dekat seorang wanita dan seorang pria yang sepertinya sedang bertengkar hebat. Dapat kulihat raut wajah begitu marah dari seorang pria yang baru saja membanting Smartphone di dekat kaki wanita di depan nya itu.

Entah apa yang membuat lelaki itu begitu marah pada wanita di depannya itu. Lelaki yang kulihat sedang kalap itu mundur lalu membalikan badan setelah membanting Smartphone yang sepertinya milik wanita di depannya itu.

Wanita yang kulihat sedang menangis itu kulihat berusaha mengejar dan menangkap lelaki yang hendak pergi dari hadapan nya itu, terjadi tarik menarik di depanku, sebelum akhirnya lelaki itu berhasil melepaskan tangan kirinya dari pegangan wanita yang terus menangis sambil meminta maaf padanya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun