Walaupun mereka semuanya memiliki bentuk dan tubuh yang sangat menyerupai manusia pada umumnya, namun kelak mereka akan membentuk kelompok masing --masing, sesuai dengan golongan nya, serta akan melindungi golongannya tersebut dari ancaman golongan lainnya.
Golongan setan dan binatang seringkali berusaha untuk menutupi jati diri mereka yang sesungguhnya, mereka selalu menggambarkan bahwa wujud setan itu sangat menyeramkan. memiliki tanduk mungil di kepala, serta memiliki gigi taring yang tajam - tajam, padahal pembunuhan, pemerkosaan serta perbudakan yang sering terjadi di Dunia ini adalah salah satu bukti bahwa wujud setan tidaklah seperti yang kita kira selama ini.
Karena tidaklah mungkin akan terjadi pertengkaran ataupun perselisihan di antara dua anak manusia, jikapun engkau melihat ada dua anak manusia yang saat itu sedang bertengkar dihadapanmu, maka bisa dipastikan bahwa salah satu diantaranya adalah setan atau pun binatang yang berwujud manusia.
Aku terdiam, seperti tidak percaya dengan semua ucapan yang barusan ku dengar keluar dari bibirnya. Di negeri antah berantah, disuatu tempat di Dunia lain, aku menemukan suatu kenyataan yang sungguh membuatku harus bertanya pada diriku sendiri. Benarkah aku ini manusia yang sesungguhnya? bukan binatang yang menyerupai manusia atau bahkan Setan yang berwujud manusia.
Entahlah. Dunia ini begitu misterius, sama misteriusnya dengan kehidupan itu sendiri. Terlalu luas untuk di telaah, terlalu sulit untuk di mengerti, tidak mudah untuk di ketahui dan di pahami secara utuh. Walaupun kata orang hidup adalah kesulitan yang harus diatasi. Rahasia yang harus di gali. Tragedi yang harus di alami. Kegembiraan yang harus di bagi. Cinta yang harus di nikmati dan tugas yang harus dilaksanakan. Tapi kehidupan itu sendiri, di pahami atau tidak, ia akan tetap berjalan sebagaimana waktu yang terus berjalan.
Dan entah kenapa, saat ini mataku seolah melihat sosok seorang ibu tua berkerudung putih melintas di hadapanku, tersenyum, lalu menghilang diantara keramaian kota.
" Â Terima kasih untuk kopi dan semua ceritanya bu, selamat jalan dan semoga Tuhan memberkatimu. Aamien.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H