Mohon tunggu...
Wari Syadeli MSi
Wari Syadeli MSi Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji dan Pemerhati Sosial

jangan takut berbagi, teruslah berbuat baik walau mendapatkan ujian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Masih Suka Mabuk? Siap-Siap Hidup Merugi dan Sengsara

30 September 2024   22:30 Diperbarui: 1 Oktober 2024   01:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gambar AI dibuat dengan Microsoft Designer

Resiko dari rusaknya sistem pencernaan adalah kamu dapat mengalami penyakit tukak lambung dan pangkreatitis.

Dengan banyaknya penyakit yang menyertaimu kamu hitung sendiri berapa kira-kira biaya kesehatan yang harus kamu siapkan.


Kedua, Rugi Karena Hidup Jauh dari Berkah

Coba kamu tanyakan pada tokoh agama siapapun, apakah menjadi pemabuk itu bisa mendapatkan keberkahan hidup? Tentu semua akan menjawab "Tidak".

Para pemabuk itu selain di pukul dengan sandal empat puluh kali pukulanatau delapan kali pukulan dengan cambum juga layak di lemparkan ke kali karena besarnya kerugian yang didapatkan.

Dalam ajaran Islam meminum minuman keras sangat dilarang, karena membahayakan kehidupan manusia dan menjauhkan seseorang mendapatkan keberkahan hidup bahkan ibadah sholat ya pun tertolak.

"Siapapun yang meminum minuman keras (khamr) meski tidak sampai mabuk, tidak diterima shalatnya selagi masih ada tersisa di mulutnya atau tenggorokannya, Apabila dia mati dia mati dalam keadaan kafir. Bila sampai mabuk, maka tidak diterima shalatnya 40 malam. Dan bila dia mati maka matinya kafir." (HR.Ibnu Majah)

Ketiga, Rugi Sosial

Para pemabuk umumnya hidup dengan dunianya sendiri, tak peduli dengan kondisi lingkungan bahkan dirinya sendiripun dilupakan apalagi mengurusi urusan keluarganya.

Coba kamu tanyakan "adakah orang yang suka dengan pemabuk?" mestilah semua orang akan menjawab "Tidak Suka", kalimat Tidak juga akan di ucapkan oleh seorang Manager HRD bila mengetahui ternyata calon pegawainya ternyata adalah pemabuk. Termasuk keluarga dan tetanggamu akan menjauhi dirimu, dalam kondisi terkucil kamu akan mengalami kerugian sosial yang sangat besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun