Mohon tunggu...
Warih Desantoro
Warih Desantoro Mohon Tunggu... Freelancer - Penggiat kreatif periklanan, dosen, penulis dan pencinta Firman

Ayah dari 2 anak laki-laki dan perempuan, kuliah dan masih SMA, isteri bekerja sebagai pegawai sebuah Yayasan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Rasa Takut terhadap Virus Covid-19

22 Agustus 2020   15:46 Diperbarui: 22 Agustus 2020   15:43 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Atau jangan-jangan Anda yang ternyata tidak memiliki iman terhadap FirmanNya (Roma 10:17)?

Karena belum pernah terdengar berita, ada orang tertular di lokasi yang sudah memberlakukan Protokol Kesehatan Covid-19 dengan ketat. Mereka yang tertular umumnya adalah hadirin di sebuah acara yang diselenggarakan dengan sembrono tanpa mematuhi aturan itu.

Atau, si korban dalam keadaan sedih, putus asa, takut, cemas dan kuatir yang amat sangat (Ayub 3:25) sehingga imunitas tubuhnya jadi melemah. Dokter dan para medis yang merawat pasien penderita Covid-19 akhirnya ada yang tertular juga walaupun sudah mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Kenapa? Kemungkinan besar karena mereka sudah sangat lelah, putus asa melihat jumlah korban yang tak kunjung reda, dan merasa kecil harapan mereka bisa bertemu dengan keluarga seperti dulu lagi.

Jadi tidak boleh memposting data jumlah korban Covid-19 terkini? Boleh tetapi nada beritanya harus tetap optimis, bukan malah membikin takut. Imbangkanlah dengan berita-berita yang positif. Jadi tetap membuat orang lain waspada tanpa menjatuhkan moral.

Jangan seperti kesepuluh pengintai Israel yang kepada mereka Allah murka dan menghukum mereka mati berhantaran di padang gurun lantaran menyebarkan kabar busuk tentang penduduk Kanaan  sehingga melemahkan mental bangsa Israel (Bilangan 13:32).

Tetaplah aktif beraktivitas seperti biasa: meeting di kantor, olahraga, melayat orang meninggal, jalan-jalan, makan-makan di luar dsb, ibadah namun tidak dengan sembrono, tetap waspada: tubuh fit, gunakan masker, selalu cuci tangan, jaga jarak, cek suhu tubuh dll.

Dan jangan biarkan orang lain mengindoktrinasi pikiran Anda dengan berita-berita negatif sehingga Anda jadi parno dan terpenjara di rumah karena meremehkan kemampuan Allah Anda untuk menepati janjiNya:

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku" (Mazmur 23:4).

GBU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun