Sesuai namanya, tim ini bertugas memviralkan berita-berita menakutkan tentang jumlah, keganasan dan kehebatan pasukan Jenghis Khan. Setelah ketakutan melanda penduduk itu secara penuh, baru pasukannya datang, karena akan jauh lebih mudah menghancurkan musuh yang moralnya sudah runtuh.
Allah pun, dalam menolong bangsa Israel, kadang mendatangkan ketakutan kepada bangsa-bangsa musuh umatNya: "Ketakutan yang dari Allah menghinggapi semua kerajaan negeri-negeri lain, ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN yang berperang melawan musuh-musuh Israel" (2 Tawarikh 20:29).
Itulah sebabnya Allah memerintahkan Anda untuk tidak takut. Karena takut adalah iman juga, tetapi iman yang negatif, artinya percaya bahwa hal menakutkan itu akan Anda alami. Dan Faith works! (Matius 9:29).
Sekali lagi bukan berarti Anda jadi meremehkan kemampuan virus itu untuk membunuh manusia (yang menurut organisasi kesehatan dunia WHO, versi terbarunya sekarang sudah bisa terbang), tapi jangan biarkan berita-berita itu membuat Anda meremehkan kemampuanNya untuk melindungi Anda.
Jadi tetaplah waspada, namun belajarlah mempercayaiNya. Allah Anda itu setia dan konsekuen. Terhadap siapa? Terhadap Anda? Tidak, Ia setia terhadap FirmanNya yang menyatakan bahwa Ia setia terhadap Anda (2 Timotius 2:13).
Jadi bagaimana mengalahkan rasa takut terhadap Covid-19? Seperti halnya Ia setia pada FirmanNya, Anda juga harus setia pada FirmanNya, percayalah pada perkataanNya:
"Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku" (Mazmur 56:4-5).
Kedua, tentu patuhilah Protokol Kesehatan Covid-19 dan lakukanlah kegiatan seperti biasanya: bekerja, olahraga, ziarah, berekreasi, belanja, ibadah dan sebagainya. Dengan catatan Anda dalam kondisi fit dan bukan lansia. Upayakan Anda selalu semangat dan gembira (Amsal 17:22).
Kalo sudah begitu masih ketularan juga bagaimana?
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:6-7).
Ujilah FirmanNya, apakah Allah kita itu benar-benar Mahakuasa atau Allah teori artinya hanya berkuasa di dalam kotbah-kotbah di mimbar gereja tapi pada prakteknya tidak mampu menjaga Anda.