Mohon tunggu...
Jossie Rompie Sheila
Jossie Rompie Sheila Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penghapusan Artikel Itu Harus Pakai Peraturan, Bukan Pakai Perasaan

15 Desember 2016   17:24 Diperbarui: 15 Desember 2016   17:34 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi siang saya menulis artikel yang berjudul Artikel Politik saya dicuri Tuyul. Tentu saja secara logika ga mungkin ada tuyul beneran di kompasiana. Akhirnya salah satu komentar di artikel itu mengatakan artikel saya pasti dihapus oleh Admin. Ini memang seperti dugaan saya.

Sayangnya penghapusan artikel itu tanpa pemberitahuan. Jadi sempat juga bingung apakah sistim kompasiana sedang erorr atau benar ada admin iseng yang menghapus. Kenapa dapat dikategorikan iseng, karena tidak ada pemberitahuan. Itu artinya penghapusan artikel tersebut tidak resmi atas nama Admin Kompasiana tetapi mungkin hanya dilakukan oleh seorang assisten admin.

Kompasiana adalah media jurnalisme warga. Apa artinya itu? Artinya Kompasiana adalah milik warga Indonesia, lintas agama, lintas etnis, dan lintas golongan. Dan yang paling penting adalah Kompasiana sebagai Jurnal Warga SEHARUSNYA BEBAS DARI KEPENTINGAN POLITIK.

Setahu saya dari dulu Kompasiana memang menyediakan tempat agar setiap warga bisa menyalurkan aspirasi politiknya. Kompasiana menjadi bagian Demokratisasi Indonesia. Tetapi itu dulu. Dan sekarang, semua orang bisa menilainya seperti apa.

Kalau Kompasiana berorientasi Bisnis disamping sebagai Jurnalisme Warga ya tentu saja semua orang maklum. Semua orang tidak berkeberatan.

Tetapi kalau Kompasiana tiba-tiba dibeli oleh Kekuatan Politik, apa kata dunia?

Yang saat ini terjadi pada bisik-bisik tetangga adalah Kompasiana yang sekarang adalah Media Corong Politik Ahok. Benarkah hal tersebut? Apakah itu tidak merugikan Kompasiana?

Kalau toh benar hal itu, sungguh sangat disayangkan. Umur politik Ahok itu tidak lama. Dan ketika Kompasiana sudah merusak dirinya sendiri (merubah sementara menjadi corong politik Ahok), maka ketika Ahok jatuh tenggelam, maka Kompasiana juga ikut tenggelam untuk beberapa waktu ke depan.

Akan ada yang bilang, ah Kompasiana itu bisa dibeli. Apa tidak menyakitkan mendengar ada orang bilang begitu?

MENGHAPUS ARTIKEL SEMBARANGAN ITU ARTINYA MEMANDANG RENDAH HASIL KARYA SEORANG BLOGGER.

Amat Fatal sekali bila seorang Admin menghapus artikel kontributornya tanpa alasan yang bisa dipertanggung-jawabkan. Ini sangat memprihatinkan.

Kalau memang Forum Kompasiana ini hendak dijadikan Forum Politik dari segolongan orang, ya tolong umumkan. Jangan lakukan pembodohan public dengan mengatakan Kompasiana adalah Jurnalisme Warga tetapi isinya Jurnalisme Politik tertentu. Ini pembohongan public namanya.

Kompasiana bisa besar dan tetap bertahan selama sekian tahun itu atas jasa siapa?

Para Blogger yang tergabung di Kompasiana inilah yang membesarkan Kompasian selama 8 tahun lebih. Tulisan-tulisan hebat merekalah yang menarik pengunjung untuk menikmati hasil karya para Blogger. Kenapa Kompasiana menjadi sombong dan tidak mau menghargai karya-karya blogger yang telah membesarkan Kompasiana?

Apakah para Blogger-blogger itu pernah menerima bayaran atas buah karya mereka? Tidak sama sekali. Tidak ada Blogger ataupun Kontributor di Kompasiana ini yang dibayar oleh Admin. Mereka dengan kerelaannya sendiri memposting artikel-artikel yang selama ini memang sanggup menarik pembaca.

Artikel-artikel para Blogger inilah yang selama 8 tahun menghidupi Kompasiana. Pengunjung datang, Pemasang Iklan pun datang dan akhirnya Operational Cost tertutupi plus gaji para admin.

SEKALI LAGI , KOMPASIANA BISA BERDIRI SELAMA 8 TAHUN ITU KARENA KEBERADAAN PARA BLOGGER YANG SELALU MENYUMBANG TULISAN-TULISAN BERKUALITASNYA TANPA BAYARAN SEPESERPUN.

Tapi ternyata yang terjadi saat ini, Admin yang bertugas menghapus tulisan para Blogger tanpa alasan yang jelas. Ini adalah Pelecehan terhadap Karya Blogger.

Semua orang tahu bahwa setiap Forum itu ada Tata-tertibnya dan ada Peraturannya. Sangat mudah kok menjalankan peraturan yang ada. Tetapi peraturan yang ada juga amat sangat mudah dijadikan senjata oleh Admin untuk membredel para blogger yang tidak disukainya dengan alasan-alasan tertentu.

Yang saya sesalkan adalah : Sepertinya Admin memiliki Obsesi tertentu dalam Politik. Sepertinya Admin punya Aspirasi Politik yang sangat besar terhadap Ahok. Inilah yang membuat seolah-olah Admin sangat benci kalau ada artikel yang menyudutkan Ahok, meskipu didukung data dan argument.

Sebaliknya, kalau ada artikel-artikel yang “menyerang” lawan-lawan Ahok, malah oleh Admin diberi label Pilihan dan dishare ke Twitter. Ini amat sangat menyedihkan.

Tidak masalah Admin punya aspirasi politik tertentu, tetapi pada saat bertugas sebagai Admin, seharusnya Perasaan jangan dibawa-bawa dalam bertugas.

Hanya karena tidak suka pada seorang Blogger yang mengkritik Ahok, langsung tanpa alasan yang jelas Artikelnya dibredel.

Itu namanya Adigung Adiguna. Itu namanya arogansi.

Blogger yang dihapus tulisannya tentu merasa kesal tetapi tidak bisa menuntut apa-apa. Tapi lihatlah nanti dampaknya. Satu-dua Blogger yang dirugikan seperti itu tidak akan diam dan mereka akan bersuara di forum yang lain dengan bukti-bukti yang ada.

Jangan remehkan mereka yang 1-2 itu. Lihatlah yang terjadi dengan Ahok yang tadinya meremehkan satu-dua orang musuhnya.

Lihatlah Ahok yang sampai menangis garung-garung di depan Pengadilan padahal belum juga diadili. Bandingkan kecengengan seorang Ahok dengan Jessica Kumolowongso.

Jadi sekali lagi buat Admin. Bertugaslah dengan baik. Jangan pakai perasaan dalam bertugas. Jangan pakai Standar Ganda dalam menerapkan Peraturan.

Sekian dan terima kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun