Mohon tunggu...
Badrut Tamam
Badrut Tamam Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dan Contentpreneur

Penulis Lepas - Content Creator | History Explorer - Coffee Lover. #MataAirLerengSemeru #GelombangRinduDiPulauBermukaSeribu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Liauw Piango Sang Maestro Perancang Masjid Agung Sumenep Nan Indah dan Bersejarah

9 Juni 2020   21:56 Diperbarui: 9 Juni 2020   22:58 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun-alun Sumenep Berlatar Belakang Masjid Agung (sumber foto : dokumentasi pribadi ig @maslumajang)

Perjuangan warga tionghoa mendapat simpati dan dukungan dari sejumlah adipati sehingga terbangunlah sebuah basis perlawanan di lasem. Gabungan laskar tionghoa dan jawa yang berjuang menghadapi VOC tersebut dikenal sebagai Laskar Dampo Awang. Dengan perlawanan yang heroik mereka berhasil menguasai rembang namun menderita kekalahan saat menyerang jepara 1742.

Gelombang perlawanan terhadap VOC masih terus berkobar di beberapa tempat di jawa tengah dan jawa timur sampai dengan Tahun 1743, untuk segera mengatasi keadaan VOC mendatangkan bala bantuan dalam jumlah sangat besar sampai pada puncaknya laskar utama dampo awang terdesak dalam pertempuran di surabaya selatan dan pimpinan perlawanan ditahan oleh kapitan VOC Reiner De Klerk. 

Elite pasukan tionghoa-jawa yang dilumpuhkan kemudian ditahan beberapa hari di surabaya sebelum akhirnya digelandang ke semarang dan dengan menumpang kapal dari batavia mereka di asingkan ke srilangka.

Lauw Khun Thing berhasil melepaskan diri dari sergapan pasukan kapitan reiner der klerk, bersama beberapa kerabat dekat yang menyertai serta seorang cucunya Lauw Piango yang masih belia mereka berusaha menyelamatkan diri dengan menumpang perahu layar menuju madura.

Lauw berkeyakinan bahwa madura akan menjadi tempat pengungsian selanjutnya yang aman sebab dari tutur sejarah yang pernah didengarnya raden wijaya pendiri majapahit pernah mengungsi ke madura timur dan mendapat perlindungan dari sang adipati wiraraja.

Perahu layar mereka melaju menembus selat madura dan mengarungi ganasnya ombak sebelum akhirnya merapat di daratan camplong, dengan perjalanan darat selama beberapa jam rombongan pengungsi itu akhirnya sampai di gerbang kadipaten sumenep. Berita kedatangan pendatang asing tersebut tidak butuh waktu lama untuk sampai ke telinga adipati.

Saat dihadapan Bindara Saud itulah Lauw menceritakan ihwal pengungsiannya dan harapannya agar mendapatkan perlindungan. Sang adipati mengeluarkan sebuah maklumat yang berisi jaminan keselamatan, ijin tinggal, membuat pemukiman dan mencari penghidupan serta permintaan kesetiaan. 

Maklumat yang melegakan itu disambut Lauw Khun Thing dengan sukacita, dirinya berjanji akan menjadikan sumenep sebagai kampung halamannya yang kedua dan siap mengabdikan diri bilamana tenaga dan keahliannya dibutuhkan. Lauw Khun Ting mengisahkan pengalamannya sebagai pekerja seni yang terlibat dalam beberapa penugasan termasuk rehabilitasi klenteng sam poo kong di semarang.

Pada 1752 Bindara Saud merencanakan pemugaran bangunan keraton karena menginginkan keraton tidak sekedar menjadi kantor dan pusat pemerintahan namun juga bisa untuk menggelar berbagai kegiatan. 

Sebelum pemugaran itu dilaksanakan adipati merasa perlu mendengar masukan dari orang-orang yang dianggap memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang itu. Lauw Khun Thing tidak ketinggalan dipanggil dan diminta pendapatnya. 

Lauw mengusulkan perlunya memperkaya corak dan ornamen keraton, perubahan konstruksi atap pendopo serta perlunya membangun gapura sebagai gerbang masuk keraton. Pemaparan Lauw Khun Thing yang menarik dan detail menjadikannya dipercaya mengepalai pemugaran keraton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun