Ada satu buku yang membuat saya jatuh cinta walaupun belum berkesempatan memilikinya, namun judul buku ini membuat kegelisahan dan muncul sebuah pertanyaan dalam benak saya, mengapa Istilah Ratu Adil sering saya dengar dari pada Raja Adil?Â
Ketika kita menelisik lebih dalam mengapa Istilah "Ratu Adil" ini lebih populer daripada "Raja Adil" dalam budaya dan sejarah Indonesia. Ternyata ini dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti:
1. Tradisi dan Sejarah:
Sejak zaman kuno, Indonesia memiliki tradisi kepemimpinan perempuan yang kuat, seperti Ratu Shima, Ratu Kalinyamat, dan Ratu Tribhuwana Tunggadewi.
Dalam berbagai naskah kuno dan ramalan, seperti Jayabaya dan Sabda Palon, sosok Ratu Adil digambarkan sebagai pemimpin yang membawa kedamaian dan keadilan.
2. Simbolisme dan Makna:
Sosok Ratu Adil sering dikaitkan dengan kesuburan, kemakmuran, dan keseimbangan.
Ratu Adil melambangkan harapan rakyat untuk pemimpin yang adil, bijaksana, dan mampu membawa perubahan positif.
3. Kesetaraan Gender:
Istilah Ratu Adil menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki potensi dan kemampuan untuk menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana.
Hal ini dapat mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam masyarakat.
4. Perspektif Budaya:
Dalam beberapa budaya di Indonesia, perempuan dianggap memiliki kekuatan spiritual dan magis yang lebih kuat daripada laki-laki.
Hal ini dapat memperkuat citra Ratu Adil sebagai pemimpin yang memiliki kekuatan dan kebijaksanaan luar biasa.
5. Popularitas Budaya:
Istilah Ratu Adil sering digunakan dalam karya seni, seperti novel, film, dan lagu.
Hal ini membantu menyebarkan dan mempopulerkan citra Ratu Adil di masyarakat.
Meskipun istilah Ratu Adil lebih populer, bukan berarti raja adil tidak memiliki tempat dalam budaya Indonesia. Banyak raja yang dikenang sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana, seperti Raja Hayam Wuruk dan Sultan Agung.
Kesimpulannya, popularitas istilah Ratu Adil dibandingkan Raja Adil disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tradisi, sejarah, simbolisme, kesetaraan gender, perspektif budaya, dan popularitas budaya.
