Mohon tunggu...
Sahro Wardil Lathif
Sahro Wardil Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

No Wa. 085815760283 Ig: wardil.lathif Fb: Wardil Lathif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manajemen Rasa Malas

31 Juli 2023   05:44 Diperbarui: 31 Juli 2023   07:05 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besar kemungkinan : KITA MALAS KARENA TIDAK PUNYA TARGET. Yang kedua adalah, kita harus punya yang namanya punishment atau hukuman. 

Tadi sudah ku singgung di awal. Manusia itu akan belajar jika besoknya ada ujian atau ada lomba, atau ada tantangan. Itu wajar. Manusia itu akan bergerak karena dia takut dihukum atau takut kalah. 

Manusia akan mentaati peraturan gurunya, dia melakukan pekerjaan yang disuruh gurunya. Kalau tidak, dia bisa kena punishment. Sama juga dengan kita. Kita besok harus masuk lebih awal, kalau tidak gaji kita dipotong. Itu adalah punishment. Atau kita harus disiplin waktu. Karena apa? Karena jika kita terlambat 5 menit, maka gaji kita dipotong denda.

 Akhirnya jika kita terbiasa terlambat,terbiasa malas, bangun siang, ataupun kita tidak bekerja mengejar target kita, besar kemungkinan karena kita tidak punya punishment. 

Jadi punishment/hukumannya itu seperti apa? Kalau misalkan kita sudah tamat sekolah, berhenti bekerja, tamat kuliah dan sebagainya, kemungkinan kita hari ini tidak punya goals lagi. Secepatnya kita harus mencari pekerjaan. Kalau kita tidak mempunyai goals lagi, besar kemungkinan kita akan dihinggapi rasa malas. 

Jika kita sudah dihinggapi rasa malas, bahaya. Karena tidak ada yang memberikan kita punishment. Kalau misalkan saat ini kita tidak punya orang tua yang men-support kondisi finansial anda. Kita tidak punya orang tua yang menghidupi kita. Akhirnya, mau tidak mau anda memberi punishment diri kita sendiri : 'Kalau saya tidak bekerja, saya tidak makan. Saya tidak bisa hidup'. Akhirnya mungkin kita terpaksa harus bekerja. 

Kalau kita tidak mendapatkan pekerjaan layak, maka kita terpaksa harus bekerja, apapun asalkan halal. Intinya, KITA AKAN KELUAR DARI RASA MALAS. Karena apa? Rasa malas tidak akan membuat perut kita kenyang. 

Rasa malas tidak membuat cicilan rumah kita lunas. Rasa malas tidak membuat tabungan kita bertambah. Rasa malas tidak membuat pekerjaan kita saat ini menjadi lebih baik. Intinya, rasa malas bukan merupakan sebuah solusi. Jadi ini semua karena apa? Karena kita kurang punishment. Yang ketiga adalah adanya reward. 

Dok pribadi
Dok pribadi

Reward itu adalah hadiah. Biasanya manusia akan tergerak melakukan action jika ada hadiah. Contoh, mungkin kita sering mendengar kata-kata :"Nak, kalau tahun ini kamu lulus sekolah, mama akan kasih kamu hadiah jalan-jalan ke Jakarta". 

Contohnya begitu. Atau misalkan, "Kalau hari ini nilai pekerjaan kamu bagus, kamu akan saya ajak makan di restoran". Itu adalah sebuah reward. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun