Tahukah kamu bahwa ilmuwan terkenal seperti penemu lampu dan penemu telepon, mereka adalah orang-orang yang dicap bodoh di sekolah. Tetapi, justru gurunya yang pintar itu tidak menjadi penemu.Â
Orang tidak pernah tahu gurunya Einstein itu siapa. Guru dari penemu mesin uap, James Watt itu siapa? Kita juga tidak tahu. Tetapi, mengapa justru orang yang bodoh itu seperti Bill Gates, contohnya. Dia DO (drop out), berarti bodoh kan? "Kalau di'DO, berarti dia bodoh dong.." Atau mungkin Mark Zuckerberg yang drop out, berarti dia bodoh dong?Â
Jadi, mengapa orang bodoh lebih mudah mencari kerja? Ternyata 3 sebab.Â
Sebab yang pertama adalah orang bodoh cenderung tidak terlalu banyak berpikir. Menurut mereka "Aku mau kerja apapun, asalkan bisa". Jika kita ingin diterima di perusahaan, kita ingin diterima di instansi, atau kita ingin diterima di pekerjaan rumah tangga.Â
Justru sekarang pekerjaan di rumah tangga itu banyak yang membutuhkan Asisten rumah tangga, terutama di Indonesia, banyak peluang kerjanya.Â
Kalau tidak begitu, mengapa peluang babysitter ada banyak? Namun, kamu pasti berpikir : "Gak itu gajinya berapa sih?".Â
Tahukah kamu? Ternyata gaji babysitter yang mengurus anak itu jauh lebih mahal daripada gaji sarjana S1 lulusan universitas favorit kota besar.Â
Aku gak perlu menyebutkan nama universitasnya apa. Tetapi jauh lebih besar. Ini adalah sebuah fakta yang mencengangkan. Padahal, babysitter banyak yang hanya tamatan SD. Dia tidak tamat SMP, bukan tamatan SMA, apalagi kuliah. Namun dia bisa bekerja. Ini adalah sebuah fakta.Â
Kalau tujuan kuliah kita hanya untuk agar di maaa depan dapat gaji tinggi, pasti akan terpikir dalam otak kita "Terus, untuk apa aku jadi sarjana kalau toh pada akhirnya cari kerja gak gampang?".Â
Jadi, alasannya mengapa? Karena tidak banyak berpikir. Terkadang, ijazah kita itu tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.Â