Di sisi lain pada kenyataannya, di masyarakat kita yang akan terpandang atau viral adalah anak yang mampu menghajikan orang tuanya, entah itu, dia mengajarkan ilmu-ilmu haji ke orang tuanya ataupun tidak.
Begitu juga, anak yang hanya mampu mengajarkan ilmunya akan tidak artinya dalam pandangan masyarakat, karena masyarakat hanya menilai yang terlihat saja.
Pesan yang bisa kita ambil adalah, ketika melakukan suatu kebaikan tentu masih ada penyesalan ketika tujuan utama kita bukan karena Allah. Apalagi yang kita tuju adalah pujian manusia, maka hati kita akan seringkali sakit, karena pada kenyataannya manusia sekitarmu tidak sesempurna melakukan semua apa yang kamu inginkan. Maka hanya Allah lah yang paling bagus untuk sandaran kita dalam melakukan kebaikan.
Wardil Lathif
Lamongan, 14 Juli 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H