Mohon tunggu...
Sahro Wardil Lathif
Sahro Wardil Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

No Wa. 085815760283 Ig: wardil.lathif Fb: Wardil Lathif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

William James: Kita Akan Menjadi Apa yang Sering Kita Pikirkan

12 Juli 2023   05:48 Diperbarui: 12 Juli 2023   05:53 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti pernah merasa terjebak dalam siklus pikiran negatif yang rasanya sulit untuk diatasi.

Pikiran negatif bisa jadi hambatan dan mengganggu banyak aspek dalam hidup kita, terlebih dalam mencapai tujuan, dan mendapatkan kebahagiaan.

Dengan memahami bagaimana pikiran bekerja memungkinkan kita untuk bisa punya kontrol atas pikiran kita sendiri, juga membuat perubahan ke arah yang positif.

Ada sebuah buku berjudul kunci berpikir positif ala Napoleon Hill ditulis oleh Napoleon Hill dan Michael red Junior yang menjelaskan prinsip-prinsip dasar pemikiran positif dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Napoleon Hill menjelaskan bahwa pikiran positif memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan dan mempengaruhi hasil yang diinginkan.

Buku ini berisi berbagai strategi dan latihan praktis yang bisa membantu kita mengembangkan mindset positif, mengatasi hambatan dan rintangan, serta mengoptimalkan potensi diri.

Napoleon Hill juga menggunakan contoh-contoh nyata dan cerita inspiratif untuk mendemonstrasikan kekuatan pikiran positif dalam mencapai tujuan dan kesuksesan.

Untuk meraih impian besar dalam hidup, menurut buku ini kita perlu punya positif mental Attitude atau sikap mental positif.

Ini akan menjadikan kita pribadi yang optimis, pantang menyerah, dan selalu bersemangat.

Kita pun gak akan terpengaruh dengan keadaan seburuk apapun dalam hidup kita.

Karena kita mampu mengubah keadaan negatif menjadi positif, mengubah masalah menjadi berkah, dan mengubah kemalangan menjadi kemenangan.

Dari buku ini kita akan mempelajari beberapa prinsip dan langkah sederhana untuk menjadi pribadi baru yang punya sikap mental positif.

Insight menarik yang akan kita pelajari antara lain, langkah awal dalam memulai sikap mental positif, cara menghilangkan pikiran negatif, cara membiasakan diri untuk bersikap positif, dan toleransi pentingnya menstimulasi diri, dan cara efektif untuk mencapai setiap tujuan.

Secara sederhana sikap mental positif merupakan kerangka berpikir yang benar, yang akan mengarahkanmu pada tindakan dan reaksi yang benar, sikap mental positif akan membuat kita tetap tenang dalam menghadapi berbagai tekanan dan selalu optimis dalam menghadapi masa depan.

Ada beberapa tokoh yang berperan besar dalam mengembangkan perilaku sikap mental positif. Pertama William James, William James mengembangkan sistem pragmatisme yang mempercayai bahwa kita dapat menentukan masa depan kita sendiri dengan cara menguasai dan mengendalikan pikiran.

Tokoh berikutnya adalah Napoleon Hill, dia mengembangkan sikap mental positif dengan cara mewawancarai tokoh-tokoh luar biasa dan sukses, yang punya sikap mental positif dalam mencapai kesuksesan mereka.

Napoleon Hill berpendapat bahwa kita perlu memperjuangkan apa yang kita impikan dengan pengorbanan yang pantas.

Tokoh selanjutnya adalah Willy white seorang peraih medali perak Olimpiade dan juga seorang motivator melalui programnya dia memotivasi 2500 gadis untuk mencapai impian mereka dalam olahraga atletik.

Baginya impian harus dibayar dengan sejumlah usaha dan perencanaan.

Tokoh terakhir adalah Clement Stone, seorang penulis kontemporer. Dia mengatakan bahwa prinsip-prinsip kesuksesan hanya efektif kalau dipakai untuk meraih tujuan yang bermanfaat selama prinsip-prinsip itu terus-menerus diperkukuh dan diisi kembali dengan positif mental Attitude.

Dalam mengembangkan sikap mental positif langkah pertama yang harus kita terapkan menurut buku ini adalah menguasai pikiran kita.

Pikiran punya kekuatan dan pengaruh yang luar biasa terhadap hidup kita.

William James bahkan mengatakan bahwa kita akan menjadi apa yang sering kita pikirkan.

Oleh karena itu kita harus belajar menguasai pikiran kita.

Setelah kita mampu menguasai pikiran kita sendiri, selanjutnya kita juga perlu belajar mengendalikannya.

Caranya adalah dengan memvisualisasikan keinginan kita.

Sebagai contoh kalau kita ingin menjadi orang yang tegas, bayangkanlah gambaran diri kita ketika menjadi orang yang tegas.

Visualisasi lebih efektif dibanding kata-kata.

Selain itu kita juga perlu mengendalikan diri dari pikiran-pikiran negatif dan kegagalan masa lalu.

Caranya adalah dengan membayangkan kita berada dalam otak kita sendiri, lalu kita mengunci pintu-pintu dari ruangan yang jadi tempat di mana ada memori negatif atau kegagalan di masa lalu.

Kemudian kita mengunci pintu tersebut serapat-rapatnya, sehingga pikiran negatif itu tidak muncul lagi. 

Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.

Untuk mewujudkan sikap mental positif kita perlu menerapkan Golden rule salah satunya adalah dengan memperlakukan orang lain seperti halnya kita ingin orang lain memperlakukan kita.

Untuk menerapkannya kita perlu sedikit mengorbankan ego kita.

Tapi percayalah apa yang kita berikan pada orang lain dengan ikhlas, dan tanpa mengharapkan imbalan, balasannya akan kembali lagi pada kita, bahkan dua kali lipat. 

Karena pada dasarnya apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai.

Kita biasakan untuk membahagiakan orang lain.

Salah satu caranya adalah dengan menemukan tiga hal sederhana yang sangat kita inginkan orang lain melakukannya pada kita.

Lalu kita melakukan tiga hal tersebut pada orang-orang di sekitar kita.

Berbagi kebahagiaan dan kesuksesan tidak akan mengurangi kebahagiaan dan kesuksesan kita, melainkan akan melipatgandakannya.

Golden rule lainnya adalah menjaga pikiran kita dari hal-hal yang bersifat negatif. 

Pikiran negatif ini biasanya berasal dari pengalaman dan kegagalan kita di masa lalu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kita saat ini dan kita di masa depan. 

Pada umumnya ada 4 hal yang menjadi penyebab masuknya hal negatif ke dalam pikiran kita yaitu rasa iba terhadap diri sendiri, menyalahkan hal lain di luar diri kita, rusaknya kebanggaan diri, dan sikap egois terhadap diri sendiri.

Kita perlu berhati-hati dan waspada terhadap keempat hal ini, jangan biarkan mereka masuk dan menguasai pikiran kita, cara menghindar dari pikiran negatif ini adalah dengan menganalisis diri kita sendiri.

Kita perlu memeriksa pikiran tindakan dan reaksi kita secara sadar.

Tanyakan pada diri kita sendiri apakah ini hal yang positif atau negatif.

Kalau hal itu merupakan hal yang negatif, segera buang jauh-jauh. Kita katakan pada pikiran kita bahwa kita tidak mengizinkannya masuk ke dalam pikiran kita. 

Lalu kita kuncipikiran itu di penjara bawah tanah di dalam otak kita.

Poin selanjutnya adalah Sikap positif dan toleransi. 

Untuk punya sikap mental positif kita harus selalu membiasakan diri untuk bersikap positif.

Sebagai contoh kalau kita ingin menjadi orang yang bahagia, berbahagialah. Kalau kita ingin jadi orang yang semangat, bersemangatlah.

Bersikap positif meskipun terkesan sederhana, punya efek yang luar biasa hal ini akan memunculkan antusiasme optimisme dan kebanggaan dalam hari-hari kita.

Kalau kita punya kekhawatiran terhadap suatu hal, itu adalah sebuah kewajaran kamu hanya perlu mengubah kekhawatiran ini menjadi sebuah kekhawatiran yang konstruktif.

Kekhawatiran konstruktif adalah waspada terhadap hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi di masa depan, lalu mengubah kekhawatiran itu menjadi kemungkinan-kemungkinan positif.

Salah satu caranya adalah dengan menuliskan kekhawatiran tersebut pada kartu indeks dan menuliskan kemungkinan positif.

Kalau kekhawatiran tersebut memang terjadi, sikap positif lain yang juga perlu kita biasakan adalah menceritakan kisah sukses kita. Tujuannya bukan untuk menyombongkan diri, tapi untuk mengembalikan optimisme dan kepercayaan diri untuk punya sikap mental positif.

Kita juga perlu belajar bersikap toleran pada orang lain.

Bertoleransi artinya kita bisa menerima orang lain apa adanya dan tidak memaksa mereka jadi orang yang kita inginkan.

Bertoleransi juga berarti mencari kebaikan yang ada pada diri orang lain, bukannya mencari kesalahan atau kelemahannya.

Salah satu cara untuk membiasakan sikap toleransi adalah memikirkan seseorang yang sulit kita terima.

Kita tuliskan namanya dan kita pikirkan bagaimana sikap kita kalau menerimanya.

Kita visualisasikan sikap kita tersebut.

Kalau hal ini kita lakukan, maka akanj membantu kita menjadi pribadi yang toleran.

John Weslehy mengatakan "Lkukan segala yang baik dengan segala cara dalam segala hal di segala tempat dalam segala kesempatan untuk semua orang selama mungkin."  

Lalu stimulasi diri dan kekuatan doa.

Realitas fisik kita berasal dari pikiran-pikiran kita, baik pikiran sadar maupun bawah sadar.

Pikiran bawah sadar mempengaruhi pikiran sadar kita dan mengubahnya menjadi realita.

Untuk punya sikap mental positif pikiran sadar dan bawah sadar kita perlu disuarakan, agar segenap pikiran kita dapat dikendalikan.

Pikiran kita juga dipengaruhi oleh stimulus yang datang dari luar diri kita sumbernya bisa berupa penglihatan, pendengaran, rangsangan, bau, dan rasa.

Apapun bentuk rangsangan yang datang dari luar ini, kita perlu memastikan bahwa semuanya merupakan masukan yang positif. Teknik ini disebut dengan sugesti diri. 

Selain sugesti diri ada juga teknik yang bisa kita terapkan untuk menstimulasi diri agar selalu positif.

Teknik ini disebut Swagesti. 

Swagesti dilakukan secara sengaja dan sadar, dengan cara melihat, mendengar, merasakan, mengecap, atau menghirup sesuatu dan memastikannya bahwa semua stimulus itu bermanfaat dan memuaskan.

Teknik stimulasi diri lainnya adalah auto sugesti.

Teknik ini merupakan sinkronasi antara pikiran bawah sadar dengan pikiran sadar kita.

Apa yang tersimpan dalam pikiran bawah sadar sangat dipengaruhi oleh pikiran sadar kita.

Oleh karena itu kita harus memastikan bahwa hal yang keluar dari pikiran bawah sadar, hanya hal-hal yang positif saja.

Selanjutnya kita perlu mempercayai kekuatan do'a untuk menerapkan sikap mental positif.

Dunia ini sudah diatur sedemikian rupa dalam sebuah sistem yang sempurna.

Tuhan yang menciptakan sistem itu dan kita merupakan salah satu bagian dari sistem tersebut.

Kita harus mempercayai bahwa Tuhan itu ada.

Dialah yang mengatur dunia ini dan tentunya juga hidup kita.

Oleh karena itu, mari berdo'a padanya dan miliki keyakinan bahwa do'a kita akan didengar dan diwujudkan olehnya.

Do'a merupakan obat batin yang mampu menghilangkan tekanan kegelisahan dan pikiran negatif dari diri kita.

Percayalah dengan berdo'a Tuhan akan membimbing kita melalui solusi yang nggak pernah kita duga sebelumnya.

Tetapkan tujuan kita, kembangkan diri dan buat rencana setiap hari.

Kita punya otoritas untuk menentukan tujuan hidup. Kita juga bisa menetapkan tujuan apapun dalam hidup dan bisa mewujudkannya, selagi tujuan itu tidak bertentangan dengan hukum-hukum Tuhan dan tidak mengganggu hak-hak orang lain.

Ketika kita sudah memutuskan tujuan, pikiran kita akan fokus untuk mencapainya.

Napoleon Hill membuat sebuah formula ampuh dalam menentukan tujuan hidup kita agar dapat meraihnya. 

Formula itu disebut Desire atau hasrat, desain ini adalah titik awal untuk mencapai apapun yang kira inginkan dan mengubah keinginan apapun menjadi emas dengan 6 langkah pertama.

Tetapkan pikiranmu tentang keinginan yang jelas, dan spesifik kedua tentukan dengan tepat apa yang bisa kamu berikan kalau kamu mampu meraihnya, ketiga rancanglah waktu yang pasti kapan kita mewujudkan keinginan itu, keempat ciptakan rencana yang jelas untuk merealisasikan keinginan itu dan apakah kamu siap atau tidak untuk menjalankan rencana tersebut, kelima tuliskan pernyataan yang jelas tentang keinginanmu batas waktu apa yang bisa kamu berikan dan gambarkan secara jelas rencana yang dijalankan, keenam bacalah pernyataanmu tersebut dua kali sehari saat bangun pagi dan sebelum tidur, yakni bahwa kamu sudah punya yang kamu inginkan tersebut.

Formula ini juga harus diiringi dengan kebiasaan untuk mengembangkan diri.

Setiap harinya kita sebaiknya meluangkan waktu sekitar 15-20 menit setiap hari untuk mengembangkan diri, seperti dengan membaca buku, mendengarkan podcast, dan lain-lain.

Kebiasaan ini akan membantu kita tetap konsisten dalam mencapai tujuan kita.

Sebuah tujuan adalah sebuah mimpi dengan batas waktu.

Sahro Wardil Lathif

Lamongan, 12 Juli 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun