Mohon tunggu...
Wardi Ansyach
Wardi Ansyach Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Akuntansi, memiliki pribadi disiplin, pantang menyerah, dan suka mempelajari hal-hal baru. Pribadi yang aktif ini membuat saya kewalahan karena tidak bisa malas malasan. Hoby saya bermain basket bersama mamang Le Bron. Cita-cita saya masuk surga firdaus.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapa Pentingkah Laporan Keuangan bagi UMKM?

2 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   09:19 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finance (Sumber: Pixabay)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Data dari Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa sektor UMKM menyumbang lebih dari 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di tanah air. Walaupun kontribusinya besar, banyak pelaku usaha di sektor ini yang masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal pengelolaan keuangan.

Laporan keuangan itu penting dalam menjalankan sebuah usaha. Meskipun sering dianggap ribet dan memakan waktu. 

Laporan keuangan sebenarnya sangat krusial, terutama untuk UMKM. Laporan seperti laba rugi, neraca, dan arus kas memberikan gambaran jelas tentang kondisi keuangan usaha yang bisa membantu pemilik usaha dalam mengambil keputusan yang tepat, merencanakan strategi bisnis, serta menarik investor atau mendapatkan pembiayaan. 

Sayangnya, banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya laporan keuangan dalam mengelola usaha mereka. Hal ini bisa berdampak pada keberlangsungan usaha, karena tanpa pengelolaan keuangan yang baik, usaha tersebut bisa rentan terhadap masalah finansial yang bisa mengganggu operasional dan pertumbuhannya.

APA ITU LAPORAN KEUANGAN?

Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan sebuah hasil dari proses akuntansi    yang    digunakan   sebagai    alat komunikasi    untuk    pihak-pihak    yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan (Munawir, 1991).

Laporan keuangan bukan hanya berfungsi sebagai alat pencatatan, tetapi juga sebagai instrumen yang sangat penting bagi pengelolaan dan pertumbuhan UMKM. Laporan keuangan yang akurat dan transparan membantu pengusaha UMKM dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas, mengelola risiko, serta merencanakan masa depan bisnis dengan lebih baik.

 Oleh karena itu, penting bagi setiap pemilik UMKM untuk memiliki laporan keuangan yang baik untuk memastikan keberlanjutan dan perkembangan usahanya.

APA ITU UMKM?

UMKM adalah usaha produktif yang beroperasi secara mandiri, baik oleh individu maupun badan usaha, di berbagai sektor ekonomi Tambunan (2013: 2). Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia, selain koperasi (Fatwitawati, 2018). 

Berdasarkan IAI (dalam SAK, 2018: 1), UMKM didefinisikan sebagai entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan memenuhi kriteria usaha mikro, kecil, dan menengah sesuai dengan UU No 20 tahun 2018 yang berlaku di Indonesia.

MENGAPA LAPORAN KEUANGAN PENTING BAGI UMKM?

Laporan keuangan memiliki peranan yang krusial bagi UMKM karena memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan usaha, termasuk pendapatan, pengeluaran, aset, dan kewajiban. Hal ini membantu pemilik usaha dalam menilai kinerja bisnis dan mengambil keputusan yang lebih tepat terkait perencanaan keuangan serta strategi operasional. Tanpa adanya laporan keuangan yang tepat, pengusaha akan kesulitan untuk mengetahui apakah bisnis mereka menguntungkan, yang bisa mengancam keberlangsungan usaha. Berikut merupakan peran lain dari laporan keuangan:

  • Menilai Kesehatan Keuangan Usaha
    Laporan keuangan berfungsi untuk mengetahui kondisi keuangan suatu usaha. Dengan laporan laba rugi dan neraca, pemilik UMKM dapat mengevaluasi profitabilitas (keuntungan) dan likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek) usaha. Hal ini penting untuk menentukan apakah bisnis berjalan dengan baik atau memerlukan penyesuaian.

  • Pengambilan Keputusan yang Tepat
    Laporan keuangan membantu pemilik UMKM membuat keputusan yang lebih tepat dan terinformasi. Dengan data yang akurat mengenai pendapatan, biaya, dan arus kas, pengusaha dapat menyusun strategi bisnis yang lebih efektif, seperti merencanakan ekspansi, mengelola biaya, atau meningkatkan efisiensi operasional.

  • Mempermudah Akses Pembiayaan
    Laporan keuangan yang jelas dan terstruktur sangat penting saat mengajukan pinjaman atau mencari investor. Pihak bank atau investor akan menilai usaha berdasarkan laporan keuangan, dan jika laporan tersebut baik, hal ini akan meningkatkan kredibilitas usaha. Usaha yang kredibel lebih mudah mendapatkan pembiayaan atau dukungan finansial.

Tantangan dalam Penyusunan Laporan Keuangan untuk UMKM

  • Keterbatasan Pengetahuan Akuntansi
    Banyak pelaku UMKM yang tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai dasar-dasar akuntansi serta prinsip-prinsip dalam menyusun laporan keuangan yang benar.

  • Tantangan dalam Menyusun Laporan yang Akurat
    Tanpa keterampilan yang cukup, UMKM mengalami kesulitan dalam membuat laporan keuangan yang tepat, yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pencatatan dan ketidakakuratan informasi.

  • Waktu yang Diperlukan untuk Penyusunan
    Menyusun laporan keuangan yang menyeluruh memerlukan waktu yang tidak sedikit, sementara UMKM sering kali lebih terfokus pada kegiatan operasional sehari-hari.

  • Biaya untuk Mendapatkan Bantuan Profesional
    Apabila memerlukan bantuan dari akuntan atau konsultan keuangan, UMKM harus mengeluarkan biaya tambahan, yang bisa menjadi beban bagi usaha kecil.

  • Kesulitan dalam Menganalisis Laporan Keuangan
    Bahkan setelah laporan selesai disusun, banyak UMKM yang kesulitan dalam menganalisis hasilnya untuk pengambilan keputusan yang tepat dan strategis.

Sumber Daya untuk Membantu Penyusunan Laporan

Berikut adalah beberapa sumber daya yang dapat membantu UMKM dalam membuat laporan keuangan:

  • Jasa Akuntan atau Konsultan Keuangan
    UMKM bisa memanfaatkan jasa akuntan atau konsultan untuk memastikan laporan keuangan disusun dengan tepat. Para profesional ini dapat membantu dalam pengelolaan catatan keuangan, penyusunan laporan laba rugi, neraca, dan arus kas, serta memberikan rekomendasi untuk pengelolaan keuangan yang lebih efisien.

  • Perangkat Lunak Akuntansi
    Terdapat banyak perangkat lunak akuntansi yang mudah digunakan dan dirancang khusus untuk UMKM, seperti QuickBooks, Xero, atau aplikasi lokal seperti Jurnal.id dan Zahir Accounting. Aplikasi ini mempermudah pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan pengelolaan arus kas secara otomatis.

  • Pelatihan atau Kursus Keuangan
    UMKM dapat mengikuti pelatihan atau kursus akuntansi dasar untuk memahami cara menyusun laporan keuangan. Banyak lembaga pelatihan yang menawarkan program khusus bagi pengusaha kecil agar mereka dapat mengelola keuangan usaha secara mandiri.

  • Program Pembinaan oleh Pemerintah atau Organisasi
    Beberapa instansi pemerintah atau lembaga swasta sering kali menyediakan program pembinaan atau pendampingan untuk UMKM, yang mencakup bantuan dalam penyusunan laporan keuangan dan pengelolaan keuangan usaha. Dengan memanfaatkan sumber daya ini, UMKM dapat menyusun laporan keuangan yang tepat dan sesuai dengan standar, serta meningkatkan pengelolaan keuangan bisnis mereka.

Laporan keuangan (Sumber: Pixabay)
Laporan keuangan (Sumber: Pixabay)

Langkah-langkah menyusun laporan yang mudah untuk UMKM

  • Mencatat Semua Transaksi Keuangan
    Langkah pertama dalam membuat laporan keuangan adalah mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi, seperti pendapatan, pembelian barang, biaya operasional, dan pengeluaran lainnya. Setiap transaksi perlu dicatat dengan rinci dalam buku kas atau sistem akuntansi agar proses pembuatan laporan keuangan menjadi lebih mudah.

  • Menyusun Laporan Laba Rugi
    Setelah semua transaksi dicatat, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan laba rugi. Laporan ini menunjukkan pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Dengan mengurangi total biaya dari pendapatan, Anda dapat mengetahui apakah usaha tersebut menghasilkan laba atau rugi. Contoh: pendapatan – biaya operasional = laba bersih
    Pendapatan: Rp 50.000.000 Biaya Operasional: Rp 30.000.000 Laba Bersih: Rp 20.000.000

  • Menyusun Neraca
    Neraca memberikan gambaran tentang posisi keuangan usaha pada waktu tertentu, dengan membandingkan aset (harta yang dimiliki usaha), kewajiban (utang yang harus dibayar), dan ekuitas (modal yang dimiliki pemilik). Neraca menunjukkan apakah usaha memiliki lebih banyak aset dibandingkan kewajiban atau sebaliknya.
    Contoh: asset = kewajiban + ekuitas
    Aset: Rp 100.000.000
    Kewajiban: Rp 40.000.000
    Ekuitas: Rp 60.000.000

  • Menyusun Laporan Arus Kas
    Laporan arus kas mencatat semua aliran uang yang masuk dan keluar dari usaha, baik dari operasional, investasi, maupun pendanaan. Laporan ini membantu pemilik usaha memastikan bahwa ada cukup dana untuk membayar kewajiban atau menjalankan operasional sehari-hari.
    Contoh:
    Arus Kas Masuk (Pendapatan Penjualan): Rp 50.000.000
    Arus Kas Keluar (Biaya Operasional): Rp 30.000.000
    Saldo Akhir: Rp 20.000.000

  • Menggunakan Teknologi untuk Penyusunan Laporan
    Untuk mempermudah proses, UMKM dapat memanfaatkan perangkat lunak akuntansi yang banyak tersedia. Aplikasi seperti QuickBooks, Xero, atau aplikasi lokal lainnya dapat membantu mengotomatiskan pencatatan transaksi, penyusunan laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

  • Meninjau dan Memeriksa Laporan Keuangan
    Setelah laporan ke Setelah laporan keuangan disusun, pastikan untuk memeriksa kembali semua angka dan transaksi yang tercatat. Kesalahan kecil dapat memengaruhi keputusan bisnis yang akan diambil. Jika perlu, minta bantuan seorang akuntan atau konsultan untuk memastikan laporan keuangan yang dihasilkan sudah akurat.

Kesimpulan

Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat krusial bagi UMKM karena memberikan wawasan yang jelas mengenai keadaan finansial usaha, mendukung pengambilan keputusan yang tepat, serta mempermudah akses terhadap pembiayaan. 

Walaupun banyak UMKM menghadapi berbagai tantangan dalam menyusun laporan keuangan, seperti kurangnya pengetahuan akuntansi dan keterbatasan waktu, ada solusi yang bisa diterapkan, seperti penggunaan software akuntansi, pelatihan, dan bantuan dari profesional. 

Dengan pengelolaan keuangan yang baik, UMKM dapat meningkatkan efisiensi operasional, merencanakan strategi bisnis yang lebih efektif, dan memastikan kelangsungan usaha mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun