Ternyata ia tidak akan lagi mengantar paket ke manapun. Tanggal 30 Desember menjadi hari terakhirnya bekerja sebagai kurir.Â
Mulai Januari 2025 ia akan berjualan mie ayam, mengambil alih usaha warung  yang sebelumnya dijalankan oleh sang ayah. Ia pun sempat menunjukkan foto-foto warung mie ayam tersebut. Lokasinya saya tahu meski jarang melewati jalan itu.Â
Ketika saya bertanya apakah sudah bisa dipesan lewat ojek online, ia pun menjawab, "Nanti kalau sudah saya yang ambil, bisa Gofood atau Shopee. Warungnya juga mau saya cat, ditambah lampu-lampunya".
Dari jawaban dan intonasinya, nampak ia antusias memulai peran anyarnya di tahun yang baru nanti. Tidak sekadar meneruskan usaha orang tua, melainkan telah merencanakannya apa yang hendak dilakukannya nanti. Selain memoles penampilan warung, ia pun berniat melayani pembeli lebih lama sampai jam 9 malam. Selama ini sang ayah hanya membuka warung itu sampai sore hari.Â
Singkat memang pertemuan kami sore itu, tapi amat berkesan. Kepadanya saya tidak bertanya apakah berjualan mie ayam merupakan pilihan dan keputusannya sendiri atau karena ia diberhentikan dari pekerjaannya sebagai pengantar paket. Seringnya terdengar berita PHK yang menimpa para mitra kurir paket akhir-akhir ini membuat saya sempat berpikir demikian.Â
Namun, tak jadi pertanyaan itu keluar dari mulut ini. Saya yakin seorang kurir yang telah menempuh ratusan hari dalam perjalanan pulang pergi mengantar ribuan paket merupakan sosok-sosok yang tangguh sekaligus pekerja keras. Ditempa terik matahari serta guyuran hujan yang sering memedihkan kulit dan mata membuat kurir-kurir paket lebih dari mampu menghadapi perubahan yang kadang mendadak datangnya.
Hari ini, 30 Desember 2024, kurir langganan itu dipastikan tak akan datang. Selain saya sedang tidak memiliki paket belanja online yang perlu diantar, barangkali ia pun sedang menikmati hari terakhirnya mengunjungi alamat-alamat pelanggannya yang lain.
Meskipun demikian, awal tahun depan saya akan mampir ke warung mie ayamnya. Seperti saya katakan sesaat sebelum ia berlalu usai mengantar paket sore itu. "Nanti taklarisi warungnya, mas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H