Meski eksistensinya mereview makanan masih terbatas di instagram, tapi tinggal menunggu waktu dan kemauan untuknya membuat video yang agak panjang layaknya food vlogger kebanyakan. Saat itu terjadi, hampir bisa dipastikan eksistensi Nex Carlos, Mgdalenaf, Separuh Aku Lemak dan banyak kreator lainnya akan segera tergusur. Sebab konten kuliner Mba Erina memiliki kualitas dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh kebanyakan kreator saat ini.
Dilihat dari unggahan-unggahannya di instragam, Mba Erina memiliki bakat sebagai food vlogger yang jujur. Saat menikmati sepotong roti mahal, Mba Erina dengan yakin menilai bahwa harganya memang tidak murah.Â
Kejujuran seperti itu semakin jarang dijumpai pada para kreator kuliner sekarang. Banyak di antara mereka bermain dengan kata-kata saat mereview harga. Ada yang menggunakan istilah "worth it", "terjangkau", "sepadan" dan sebagainya.
Kenyataannya istilah-istilah tersebut tidak memuat kepastian dan kejelasan. Bahkan, banyak kreator menggunakan istilah "worth it" untuk menutup-nutupi jika harga makanan yang direview ternyata mahal.
Demikian halnya saat mereview rasa makanan. Mba Erina jujur apa adanya. Saat menikmati Omakase, mulai dari hidangan pembuka, utama, hingga penutupnya, Mba Erina mengatakan semuanya enak. Dengan caption yang singkat dan jelas, Mba Erina tidak melebih-lebihkan atau mengurangi kebenaran tentang rasa hidangan tersebut.
Kejujuran seperti itulah yang diharapkan dari seorang food vlogger. Kalau memang enak, katakan enak. Kalau tidak enak, sebutkan apa yang tidak enak.Â
Kejujuran saat mereview makanan merupakan mutu utama seorang food vlogger. Itulah  diperlihatkan oleh Mba Erina. Sementara banyak food vlogger suka bertele-tele menerangkan rasa makanan. Bahkan, ada yang terkesan lebay saat mengungkapkan rasanya. Baru makanan menyentuh bibir sedikit, langsung mengklaim "endul", "enak banget", dan sebagainya.
Mba Erina juga memiliki keunggulan dalam aspek otentisitas. Saat mencicipi roti mahal dan Omakase luxury ia tidak sedang mengekor konten kreator tertentu. Kontennya tidak meniru food vlogger lain dan susah ditiru pula oleh kreator konten kebanyakan. Hingga detik ini belum ada kreator kuliner Indonesia yang ikut mereview roti di Grand Central Market, Los Angeles. Tidak ada pula yang mereview Omakase langsung dari balik bangsal rumah sakit. Hanya Mba Erina yang bisa melakukannya.
Dengan kata lain, konten kuliner Mba Erina selalu berbeda dengan yang lain. Sedangkan para kreator konten kuliner sekarang sering berbondong-bondong atau bergantian mendatangi satu tempat yang sama. Dengan demikian akan dihasilkan konten sejenis yang meski ditayangkan di saluran berbeda, tapi isinya akan sama dan membosankan.Â
Spontanitas juga menjadi kualitas tersendiri yang dimiliki Mba Erina. Jika para kreator kuliner kebanyakan mengutak-atik susunan makanan, tempat, dan sudut pengambilan gambar demi menghasilkan foto atau video yang estetis, mba Erina tidak melakukannya.Â