Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keyakinan Ditampar Kenyataan, Timnas Garuda Memang Belum Setangguh Itu

16 Oktober 2024   08:15 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

STY bertaruh dengan ujian tersebut. Keberhasilan komposisi dan skema permainan yang berbeda ditentukan oleh sejauh mana para pemain cepat beradaptasi. Baik beradaptasi dengan taktik, maupun beradaptasi dengan posisi dan komposisi yang berbeda. 

Sayangnya kali ini pertaruhan STY nampak meleset. Keluwesan taktik dan komposisi pemain yang diharapkan olehnya tidak tersaji dalam permainan di lapangan. Bukannya meraih kemenangan, timnas justru dihukum dengan kekalahan.

Komposisi timnas Garuda yang senantiasa berubah memiliki konsekuensi dan risiko yang menuntut kecermatan tinggi pelatih. Jika tidak bisa mengejutkan tim lawan, bukan tidak mungkin tim sendiri yang akan terkejut. Itulah yang terjadi di Qingdao.

Ketiga, Garuda belum bisa meninggalkan tabiat lama sebagai tim yang gampang melakukan kesalahan dan membuang momentum. Ini mengindikasikan tim yang belum matang dan mapan.

Gol yang bersarang ke gawang Paes semalam tidak bisa dimungkiri sebagai buah dari kelengahan mempertahankan momentum. Sekali kehilangan bola, timnas sering langsung diganjar dengan kebobolan. Bahkan, dari posisi menyerang di pertahanan lawan, timnas bisa langsung berganti dalam situasi tertekan. 

Mudahnya pemain melakukan kesalahan yang tidak diimbangi ketangguhan  transisi membuat skuad STY mudah dihukum oleh serangan lawan yang jauh lebih efektif. 

Dua gol yang dicetak China semalam adalah hukuman atas kombinasi persoalan timnas Garuda. Yakni, komposisi yang belum mapan, ketiadaan kreativitas, dan kebiasaan melakukan kesalahan yang membuat momentum mudah berbalik menjadi keunggulan lawan.

Kekalahan di kandang China jelas bukan karena wasit. Bukan pula oleh injury time yang kelamaan. Bahkan, bukan karena para pemain China yang mudah terjatuh. 

STY dan para pemain perlu selalu menyadari. Suporter dan para pundit pun harus bisa mengakui kenyataan dengan rasionalitas yang seimbang bahwa Timnas Garuda memang belum setangguh itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun