Sementara para penyembah berhala dimasukkan ke neraka Jahanam, ke mana para pembesar dan penguasa yang seumur hidupnya menyembah kekuasaan dengan menginjak mati rakyatnya?Â
Akan ke manakah para pembesar dan politisi yang berpesta menikmati roti-roti mahal sambil menertawakan rakyat yang perutnya belum terisi berhari-hari?
Cukupkah neraka menampung para pembesar dan politisi yang berdandan penuh pesona memimpin upacara hari kemerdekaan, tapi setelah itu mereka berganti jubah menjadi begal kemerdekaan? Di mana tempat bagi mereka yang mengkhianati tumpah darah, meludahi makam pejuang, dan menertawakan pengorbanan rakyatnya?
Tentulah ada neraka Jahanam yang menjadi neraka utama, hunian kekal bagi para pelaku dosa besar. Namun, jika semuanya akan selalu menjadi rahasia Tuhan yang Maha adil, mungkinkah ada rahasia tentang satu tempat yang disembunyikan? Â
Tempat di antara neraka-neraka itu. Tempat perhitungan yang disiapkan khusus untuk para penguasa, pembesar dan politisi zalim yang pandai menipu rakyat dengan bedak tebal dan wangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H