***
Imbauan untuk memberi tip usai berbelanja daring semacam itu sudah lumrah  sejak beberapa bulan lalu. Terutama ketika berbelanja melalui Shopee dan pesanan ditangani oleh ekspedisi Shopee Xpress. Sedangkan jika paket dikirimkan oleh ekspedisi lain, belum ada imbauan untuk memberi tip kepada kurir.
Bagi saya ini menarik. Agaknya perusahaan ekspedisi sudah mulai mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian tanggung jawab mereka terkait penghasilan kurir. Imbauan untuk memberi tip ke kurir seolah bentuk permintaan atau permohonan agar masyarakat pengguna jasa pengiriman mau menanggung sebagian beban perusahaan untuk menggaji kurir.
Perusahaan ekspedisi atau pengiriman tentu paham bahwa kurir paket mestinya mendapat gaji atau pendapatan yang lebih layak. Sebab para kurir itulah yang menjadi tulang punggung perusahaan sesungguhnya. Perusahaan pengiriman akan kolaps jika tak ada  yang mau mengantarkan barang. Tidak akan ada perusahaan ekspedisi jika tidak ada orang yang bersedia menjadi kurirnya.
Namun, pada saat yang sama perusahaan ekspedisi tidak mampu atau mungkin tidak mau untuk memberikan gaji yang layak tersebut kepada para kurirnya. Sebisa mungkin dicari cara yang paling efisien untuk tetap memiliki kurir, tapi dengan tidak menambah beban perusahaan. Sebisa mungkin perusahaan ekspedisi mendapatkan cukup tenaga untuk mengantarkan paket kiriman tanpa harus menanggung 100% beban untuk menyejahterahkan kurirnya.
Seiring hal itu marak pemberitaan tentang sejumlah perusahaan ekspedisi atau logistik yang melakukan pemutusan kerja kepada banyak kurirnya. Ada pula yang mengubah status kurir dari karyawan tetap menjadi "mitra" yang sewaktu-waktu kontraknya bisa diputus.Â
Di media sosial juga kerap kita jumpai curhat atau cerita mengenai penghasilan kurir paket yang kurang sebanding dengan beban dan waktu kerja mereka. Ada kurir yang penghasilannya tidak menentu karena dihitung berdasarkan jumlah paket yang bisa diantarkan dalam sehari. Setiap paket memiliki nilai rupiah tertentu.
Oleh karenanya jika ingin penghasilan yang lumayan, kurir perlu mengantarkan lebih banyak paket. Kalau perlu tetap bekerja pada hari libur, termasuk saat hari raya.
Ada pula berita beberapa waktu lalu tentang kurir yang ditemukan meninggal dunia saat sedang mengantarkan paket. Kemungkinan besar si kurir kelelahan atau sedang sakit, tapi memutuskan tetap bekerja mengantar paket demi mencapai target tertentu.
Realita di atas seolah menegaskan adanya ketidakadilan atau ketidakseimbangan hubungan antara perusahaan ekpedisi, kurir, dan masyarakat pengguna jasa pengiriman.