Jika unggahan di media sosial masih kurang, poster dan spanduk siap disebar di sudut-sudut jalan. Para caleg di daerah bisa memanfaatkan cara ini untuk mensosialisasikan nama mereka kepada khalayak. Tidak peduli jika poster dan spanduk itu harus dipaku di batang-batang pohon. Terpenting masyarakat tahu bahwa mereka peduli para prestasi sepakbola tanah air.
Ketiga, para capres genit dan parpol akan berlomba menghubungi manajer timnas untuk membuat janji pertemuan dengan skuad garuda. Kalau perlu memaksakan diri untuk melakukan panggilan video di ruang ganti agar seolah-olah turut merasakan lelah perjuangan para pemain.
Acara-acara dadakan juga akan disiapkan. Bentuknya bisa syukuran atau pemberian apresiasi. Tentu yang sebenarnya ialah panggung pencintraan capres, pengenalan caleg, dan penguatan koalisi.
Keempat, panggung pencintraan berkedok syukuran dan apresiasi perlu disiarkan oleh media. Para politisi dan capres genit akan bekerja sama dengan sebanyak-banyak media, terutama TV.
Maka seandainya nanti malam Garuda Muda sukses merebut emas, para produser acara TV, podcast, dan sebagainya akan segera berebut mengajukan tawaran dan proposal untuk mengundang pasukan timnas. Tidak masalah jika hanya melalui saluran video atau wawancara jarak jauh. Namun, diupayakan setelah pulang ke tanah air nanti, para Garuda Muda bisa diboyong ke acara TV.
Semua rencana tersebut pasti sudah ada dalam daftar strategi tim parpol, capres, dan caleg. Sebab memang begitulah watak para politisi kita yang agak kurang tahu malu. Selalu gatal untuk menunggangi prestasi olahraga. Padahal selama memegang kuasa jabatan, mereka tak peduli pada kemajuan olahraga dan kesejahteraan atlet.
Bagaimana bisa peduli? Hadiah dan bonus lomba saja dipangkas habis-habisan.Â
Bagaimana peduli? Piala dunia saja digagalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H