Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tak Usah Pusing Cari Tempat Healing, Jenguk Saja Kampung Halaman

28 April 2023   19:49 Diperbarui: 28 April 2023   19:51 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca di kampung halaman (dok.pribadi).

Selalu saya bersyukur dilahirkan sebagai orang desa. Bersyukur dibesarkan menuruti kebiasaan-kebiasaan yang barangkali kini semakin nampak kuno. Itu bukan masalah bagi saya. Malah saya semakin bersyukur karena mewarisi setumpuk kebahagiaan berkat indahnya desa kampung halaman.

Memang sebagian wajah kampung halaman saya kini telah berubah. Hari demi hari menjadi semakin ramai dan berkemajuan. Dipadati oleh rumah-rumah serta semarak oleh kemunculan beraneka jenis tempat penyedia kebutuhan. Itu terutama nampak di timur kampung yang dilewati jalan raya penghubung kota kabupaten dan kota-kota tetangga. 

Sedangkan di sisi utara, kampung halaman saya masih menyuguhkan ketenangan dan keindahan yang tak jauh berbeda dengan apa yang saya saksikan pada tahun-tahun lampau saat kecil. Seolah di sana banyak hal tetap lestari (baca artikel samber hari 25).

Ke sanalah saya sering menepi dan menyendiri saat sedang berada di kampung halaman.  Seperti halnya ketika merasa diri sedang membutuhkan suntikan energi dan siraman semangat, kampung halaman jadi tujuan pertama yang saya didatangi.

Bersepeda ke utara kampung (dok.pribadi).
Bersepeda ke utara kampung (dok.pribadi).

Melewati sisi utara kampung, saya suka bersepeda menikmati suasana desa tempat kelahiran.  Meski rutenya harus memutar, tapi ada letupan kepuasaan setiap memandangi bentangan sawah, ladang, popohonan dan kali yang satu sama lain nampak serasi berbagi ruang. Bahkan, seringkali perjalanan gowes sengaja saya arahkan dan akhiri di sana. 

Bersepeda ke utara kampung selalu menyenangkan. Mula-mula memang seperti gowes di kampung pada umumnya yang perlu menempuhi jalanan di tengah pemukiman, melewati bagian muka rumah tetangga, serta melintasi halaman belakang rumah warga lainnya.

Namun, begitu tiba di ujung utara segera nampak bentang alam yang menyegarkan. Suasananya tenang sekaligus meriah oleh warna-warni dedauan dan kembang. Udaranya memberi kesejukan sekaligus kehangatan yang ramah.

Pemandangan kampung halaman, beberapa orang nampak mencuci di kali (dok.pribadi).
Pemandangan kampung halaman, beberapa orang nampak mencuci di kali (dok.pribadi).

Apalagi jika datang sebelum pukul 07.00. Suasana pagi masih menyisakan titik-titik embun yang bergelayut di atas rerumputan dan rumpun padi. Jejak-jejak basah di atas aspal masih belum kering. Sementara angin dingin bertiup bebas menembus hamparan hijau. Semua itu jadi sambutan  yang melegakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun