Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pagi yang Damai di Pantai Teluk Buyat

27 April 2023   20:10 Diperbarui: 27 April 2023   20:11 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut yang menjorok di Pantai Teluk Buyat (dok.pribadi).

Matahari mulai meninggi. Cahayanya mengusir kabut tipis yang sudah menyelimuti sepanjang malam. Pesona Teluk Buyat pun semakin terpancar. Seperti baru terbangun dari tidurnya, bentang alam di sekelilingnya segera menyuguhkan keindahan yang syahdu, tak lagi tersamar dalam keredupan.

Laut yang menjorok di Pantai Teluk Buyat (dok.pribadi).
Laut yang menjorok di Pantai Teluk Buyat (dok.pribadi).

Perbukitan hijau yang memeluk teluk menampilkan lukisan alam yang menenangkan. Lautnya yang jernih dan biru langit di atasnya membentuk lapisan keindahan yang nampak jelas sekaligus menyimpan misteri. Sebab luas dan isinya tak dapat manusia terka.

Beberapa perahu nelayan pulang mendekat ke pantai. Ombak yang tenang dan rendah menggiring pelan mereka ke daratan. Sementara perahu-perahu lain justru mulai menghidupkan mesin. Pelan-pelan perahu itu bergerak, menuju tengah lalu berlayar ke samping menjauhi Teluk Buyat.

Jauh menjorok ke arah daratan, rumah-rumah warga telah membuka pintu dan jendelanya. Kehidupan semakin menggeliat. Orang-orang mulai keluar dan bunyi sepeda motor meramaikan pagi.

Masjid dan gereja berdampingan di tepi Pantai Teluk Buyat (dok.pribadi).
Masjid dan gereja berdampingan di tepi Pantai Teluk Buyat (dok.pribadi).

Namun, semua itu bukan keramaian yang merusak ketenangan. Buih ombak yang terus menerus membasahi pantai dan angin yang menabrak dedaunan, semua berinteraksi mesra dengan keseluruhan jagad alam di Teluk Buyat.

Sejenak memejamkan mata, perasaan seperti dilingkungi oleh kedamaian yang penuh. Suasana semakin syahdu tatkala memandang ke arah yang bertentangan dengan laut. 

Di sana, di antara deretan rumah warga yang sederhana bangunannya, berdiri dua rumah ibadah. Berdampingan sebuah masjid dan gereja terlihat agung di tengah kepolosan alam Teluk Buyat. 

Dari pantai, kubah masjid dan menara salib terlihat dekat bersisian.  Seolah menuntun setiap mata yang memandang untuk berpikir dan meresapi bahwa kehidupan memang seharusnya dijalani secara selaras meski manusia memiliki banyak perbedaaan.

Di Teluk Buyat kita bisa belajar banyak tentang ilmu kehidupan. Tentang damainya manusia dan lingkungannya yang telah memberikan ruang serta bekal hidup secara terus menerus. Damai yang dilingkupi kesadaran untuk menjaga alam, untuk tidak mencemari laut, dan untuk mengambil hasilnya sebatas kecukupan sesuai kebutuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun