Pidato sambutan selesai. Salat dimulai lewat dari waktu yang telah ditentukan. Setelah  itu dilanjutkan khotbah hari raya.Â
Beberapa jamaah beranjak lebih dulu, meninggalkan alun-alun saat khotbah baru dimulai. Sementara jamaah di samping kanan saya asyik membakar rokok. Asapnya yang tertiup angin berulang kali menyambar penciuman. Untung saya mengenakan masker.
Pulang dari salat Ied, perut masih terasa mulas. Usai berganti pakaian, saya kembali menunaikan panggilan alam untuk kedua kalinya pagi itu.
Pencernaan saya agaknya sedang memberi ujian hari raya. Kondisi yang mendorong saya untuk menuju dapur, mengambil jahe, sereh, dan gula jawa. Air rebusan bahan-bahan itu jadi minuman pertama yang saya teguk setelah salat Ied.
Selanjutnya hingga tengah hari, disebabkan oleh perut yang kurang nyaman, tidak ada sebutir nasi pun yang mengisi perut saya. Kue-kue lebaran juga belum saya cicipi. Baru setelah salat dzuhur saya mulai makan dengan sepiring ketupat dan rendang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H