Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Waktu Seolah Berhenti di Rumah Nh. Dini

19 April 2023   20:16 Diperbarui: 20 April 2023   03:35 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Nh. Dini di Sekayu, Semarang (dok.pribadi).

Lagi-lagi Nh. Dini berkata lurus. Saat kecil ia menyukai rumahnya karena memiliki halaman yang luas di depan, belakang, dan samping. Halaman itu penuh naungan hijau: mangga, mangga gurih, sawo, belimbing, belimbing wuluh, pisang, dan kedondong. Tak ada rumah di Sekayu dengan halaman seteduh rumahnya.

Hingga sekarang sebagian kenampakan itu masih dijumpai. Di halaman depannya yang luas saya dapati pohon mangga menggantungkan buah-buahnya yang hijau ranum. Pepohonan lain dan tanaman dalam pot juga mengisi kepadatan penjuru halaman. 

Halaman depan rumah Nh. Dini (dok.pribadi).
Halaman depan rumah Nh. Dini (dok.pribadi).

Menurut Oeti Adiyati, keponakan Nh. Dini yang tinggal di rumah tersebut, beberapa pohon tua warisan masa kecil Nh. Dini sebenarnya telah mati atau ditebang. Namun segera digantikan dengan yang baru, termasuk pohon mangga di depan rumah yang sedang berbuah. 

Dari halaman, Oeti lalu mempersilakan saya untuk mengamati beberapa sudut terluar rumah. Waktu seolah berhenti ketika memandangi terasnya yang menyerupai pendopo mungil, diapit dua kamar besar di sebelah barat dan timur. 

Dalam "Langit dan Bumi Sahabat Kami" serta "Kuncup Berseri", Nh. Dini bercerita bahwa dua kamar itu pernah disewakan sebagai kamar kos untuk orang-orang yang bersekolah atau bekerja di sekitar Jalan Bojong (Jalan Pemuda). Saat kecil Nh. Dini pernah menempati kamar di sisi timur dan berbagi ruang tidur dengan seorang penghuni kos.

Rumah Nh. Dini di pojok kampung Sekayu (dok.pribadi).
Rumah Nh. Dini di pojok kampung Sekayu (dok.pribadi).

Kecuali dindingnya yang telah berganti dengan tembok semen, bentuk rumah itu tak banyak berubah. Pintu utama bagian depan yang terbuat dari kayu keras merupakan bagian penting yang dipertahankan keasliannya. 

Sebuah peristiwa pada masa kecil membuat Nh. Dini menaruh perhatian pada pintu tersebut. Bermula ketika ibunya mengundang "orang pintar" untuk menerawang rumahnya.  Didapati bahwa bagian depan pintu utama dihuni oleh sesosok makhluk halus. Agar tak mengganggu, para penghuni rumah diharapkan berlaku sopan ketika melewati pintu. 

Sejak saat itu setiap berjalan masuk atau keluar rumah melalui pintu depan, Nh. Dini selalu melangkah agak ke samping. Pemahaman masa kecilnya menganggap itu sebagai cara agar kakinya tak menabrak makhluk penunggu pintu. 

Pintu rumah Nh. Dini (dok.pribadi).
Pintu rumah Nh. Dini (dok.pribadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun