Kehilangan perspektif dan empati itu jika berlanjut semakin parah bisa mengarah ke perilaku kreator-predator. Yakni, insting yang melihat sekelilingnya hanya sebagai obyek untuk dimanfaatkan demi mengenyangkan hasrat dan kepuasan sendiri.
Semoga Baim Wong dan siapa pun tidak sampai pada bentuk kreator-predator semacam itu.
Meski kita juga belum yakin bahwa setelah konten KDRT ia akan berhenti menunggangi dan mengkapitalisasi kemalangan orang lain. Sama halnya kita ragu pada hukum negeri ini bisa memberikan efek jera.
Apapun itu, semoga Baim Wong tidak membuat konten di Kanjuruhan atau stadion-stadion lainnya. Andai pun suatu hari dalam buku agendanya tertulis nama "Malang", semoga itu hanya rencana liburan biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H