Kehilangan perspektif dan empati itu jika berlanjut semakin parah bisa mengarah ke perilaku kreator-predator. Yakni, insting yang melihat sekelilingnya hanya sebagai obyek untuk dimanfaatkan demi mengenyangkan hasrat dan kepuasan sendiri.
Semoga Baim Wong dan siapa pun tidak sampai pada bentuk kreator-predator semacam itu.
Meski kita juga belum yakin bahwa setelah konten KDRT ia akan berhenti menunggangi dan mengkapitalisasi kemalangan orang lain. Sama halnya kita ragu pada hukum negeri ini bisa memberikan efek jera.
Apapun itu, semoga Baim Wong tidak membuat konten di Kanjuruhan atau stadion-stadion lainnya. Andai pun suatu hari dalam buku agendanya tertulis nama "Malang", semoga itu hanya rencana liburan biasa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI