Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ronaldinho Menyesal Main "Sepakbola Dagelan" di Indonesia?

27 Juni 2022   10:42 Diperbarui: 27 Juni 2022   18:55 5557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldinho di Indonesia. Tidak diajak bermain, cuma diajak berfoto (dok. pribadi).

Bukan untuk diajak bermain. Cuma diajak berfoto. Sekarang Ronaldinho telah tahu artinya "fun football" di Indonesia. Bukan "sepakbola gembira", tapi "sepakbola dagelan".

Atau mungkin Ronaldinho yang salah mengira. Ia belum tahu kultur sepakbola Indonesia. Saat Raffi Ahmad dan panitia memberitahunya tentang Trofeo, ia membayangkan sebuah pertandingan santai penuh persahabatan untuk memuaskan satu sama lain.
Sementara kepada pada tiga klub yang bertanding, panitia lupa memberikan penjelasan tentang konsep trofeo yang diinginkan. Klub-klub hanya diberitahu bahwa juaranya akan mendapatkan sebuah piala bergengsi yang keren bentuknya.

Maka jadilah sebuah pertandingan yang tidak jelas konsep dan maksudnya. Dibilang laga resmi jelas bukan. Dibilang laga persahabatan pun nyatanya banyak pelanggaran keras yang kurang bersahabat. Dibilang sepakbola gembira, mungkin hanya segelintir orang yang gembira karena tiketnya ludes terjual.

Harapan menyaksikan Ronaldinho unjuk keterampilan tak jadi kenyataan. Begitu pula Ronaldinho, keinginannya bermain bola dan menikmati laga bersama teman-temannya di lapangan tak terwujud. Jangankan mencetak gol, ia malah diperlakukan seolah sebagai orang yang tak pantas diajak bermain sepakbola oleh teman-temannya. Bahkan, sebuah tendangan penalti pun dianggap tak layak untuknya.

Lucunya, ia baru dianggap sebagai "pemain" saat pertandingan sudah selesai. Duduk di sebuah kursi sederhana, Ronaldinho diserbu oleh para pemain dan sejumlah orang lainnya untuk diajak berfoto. Ia bahkan tak sempat menenggak minum karena harus meladeni "jumpa fans" dadakan. Bahkan, ia pun tak diberi keleluasaan menyeka keringat.

Pada detik itu mungkin Ronaldinho mulai menyadari bahwa ia dibayar hanya untuk memberikan namanya sebagai embel-embel trofeo. Dihadirkan di stadion yang tidak terlalu bagus hanya untuk jadi obyek foto. Tidak lebih dari itu.

Wajar jika akhirnya Ronaldinho tak melanjutkan penampilannya pada laga ketiga. Sebab apalagi yang mau diharapkan dari laga persahabatan yang kurang bersahabat? Untuk apa bermain sepakbola jika hanya penonton di tengah lapangan?

Terlepas apakah itu merupakan keputusannya sendiri atau bukan, agaknya panitia dan para pemain lainnya tak terlalu peduli. Terpenting sudah bisa berfoto bersama sang bintang. Terpenting namanya sudah dijadikan embel-embel piala bertajuk "Trofeo Ronaldinho".

Padahal sebagai tuan rumah Piala Dunia U20, ada peluang besar untuk menjadikan Trofeo Ronaldinho sebagai pembawa pesan kepada dunia tentang menariknya sepakbola di Indonesia. Memberikan pengalaman terbaik kepada Ronaldinho di stadion Indonesia bisa menjadikannya sebagai corong untuk mengirimkan kabar kepada dunia bahwa sepakbola Indonesia bisa dinikmati seperti di negara-negara besar lainnya.

Sayangnya hal itu tak terjadi di Kanjuruhan. Sesuatu yang sangat aneh menyaksikan seorang maestro sepakbola dunia hanya berlari-lari kecil di antara 21 pemain lainnya yang beradu lari dan saling menendang melewatinya begitu saja. Tak banyak senyum dari wajah sang bintang kemarin malam.

Lupakan isi wawancara Ronaldinho di akhir laga. Sebab kemungkinan ada sejumlah basa-basi yang ia ucapkan demi menyenangkan panitia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun