Meja kasir terlihat kosong saat saya masuk pada Rabu (6/4/2022) petang kemarin. Begitu pula suasana di dalam minimarket yang tampak lengang. Â Maklum, saat itu sekitar pukul 18.15 memang sewajarnya orang-orang sedang berbuka puasa di tempat masing-masing.
Saya sendiri sudah membatalkan puasa dengan kurma dan teh hangat. Tak lama kemudian saya putuskan pergi menuju sebuah minimarket yang tak terlalu jauh jaraknya. Tujuannya untuk mengambil paket belanja online yang sudah tiba sehari sebelumnya.
Berbelanja online dengan pilihan metode pengiriman dan pengambilan  paket di minimarket sudah beberapa kali saya lakukan. Selain ongkos kirimnya murah, caranya pun fleksibel. Paket tak perlu diantar ke alamat saya. Cukup saya yang menjemput paket itu di minimarket yang bekerjasama dengan marketplace.
Acuannya sudah saya hafal. Jika notifikasi pengiriman sudah menunjukkan informasi "Paket Telah Tiba di HUB Giwangan", maka hampir dipastikan paket itu sudah bisa saya ambil di minimarket terdekat beberapa jam ke depan.
Petang itu saya putuskan untuk mengambil paket yang sebenarnya sudah sampai pada Selasa. Karena tidak sedang ingin berbelanja dan hanya bermaksud mengambil paket, saya langsung menuju meja kasir. Di belakang meja, di dekat rak etalase rokok terlihat sebuah kardus berwarna orange khas salah satu marketplace. Besar kemungkinan itu paket milik saya.
Namun, saya tak bisa segera mengambilnya. Sebab tak ada kasir yang terlihat di sana. Sampai kemudian tiba-tiba muncul seorang wanita berkerudung. Ia bangkit dari bawah meja kasir, seolah mengetahui ada konsumen yang sudah menunggu. Agak buru-buru ia memakai kembali maskernya. Sementara mulutnya tampak sedang mengunyah sesuatu.
Saya pun lumayan kaget. Sebab tak mengetahui ada orang di balik atau di bawah meja kasir. "Sedang berbuka, mba?, tanya saya spontan. Dan jawabannya membuat saya merasa sedikit bersalah.
Tak ingin memperlama waktu, segera saya sampaikan maksud ingin mengambil paket. Ternyata benar, paket yang ada di dekat etalase rokok memang milik saya. Sang kasir langsung mengurusnya. Ia meminta PIN pengambilan dan saya pun menunjukkan layar handphone ke arahnya.
Dalam waktu singkat prosesnya selesai. Kasir menyerahkan paket sambil menawarkan kantung plastik untuk membungkus. Saya menolaknya dan mengucap terima kasih. Lalu berjalan keluar meninggalkan minimarket.
Meski urusan saya telah selesai, ternyata tetap ada sedikit rasa kurang enak hati sekaligus kagum dengan sang kasir. Kurang enak hati karena saya sempat menjeda aktivitas berbuka puasanya. Kagum karena ia tetap bekerja melayani konsumen pada saat ia sebenarnya berhak untuk melanjutkan makannya.
Barangkali saat itu ia belum bisa bergantian dengan rekannya yang mungkin juga sedang berbuka. Atau ia baru memulai shift kerjanya saat menjelang waktu berbuka sehingga mengambil kesempatan makan dengan cara "lesehan" di bawah meja kasir. Atau barangkali saya yang datang kurang melihat waktu?