Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mason Greenwood, Oki Setiana Dewi, dan Normalisasi Kekerasan dengan Selimut Agama

5 Februari 2022   10:58 Diperbarui: 5 Februari 2022   11:01 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oki Setiana Dewi (foto: IG @okisetianadewi).

Maka bisa kita perkirakan jika Mason Greenwood, bintang muda Manchester United yang belum lama ini menganiaya teman wanitanya, merupakan orang Indonesia atau tinggal di sini. Kemungkinan ia akan lebih mujur nasibnya.

Jika di Inggris ia segera ditangkap polisi (sekarang sudah dibebaskan dengan jaminan), kemungkinan di Indonesia ia masih sibuk diundang stasiun TV dan tampil di beberapa podcast untuk membela diri.

Begitupun soal sanksi sosial akan sangat berbeda jika Greenwood kebetulan hidup di Indonesia. Sosoknya yang terkenal dan punya banyak penggemar akan membuatnya lebih aman. Para fans fanatiknya akan siap membela dan bahkan menyerang balik sang korban dengan komentar-komentar buruk.

Sementara "circle" terdekatnya akan bersikap mendua. Seolah bersimpati pada korban, tapi memaklumi peristiwa kekerasannya. Penegak hukum pun mungkin akan memberi pengampunan karena Greenwood masih muda dan masa depannya masih panjang.

Mason Greenwood (foto: AP Photo).
Mason Greenwood (foto: AP Photo).
Sialnya Greenwood tinggal di Inggris yang seiring dengan tegasnya penegakan hukum, sanksi sosial dan sanksi profesional juga segera dirasakan olehnya. Greenwood tidak hanya "diasingkan" dari skuad Manchester United dan di-unfollow oleh beberapa rekan setim, tapi juga ditangguhkan kontrak bisnisnya oleh sponsor. Namanya dihilangkan dari game sepakbola dan merchandise atas namanya ditarik dari peredaran. Bahkan, para fans dipersilakan menukar jersey atas nama Greenwood dengan jersey pemain lain.

Sanksi hukum, sanksi sosial, dan sanksi profesional yang diterima oleh Greenwood tersebut berujung pada spekulasi tentang karirnya yang dianggap segera berakhir.  Sekarang Grenwood antara ada dan tiada. Sebuah gambaran betapa masyarakat dan perangkat hukum kompak menolak kekerasan dan tidak memberikan ruang leluasa  bagi para pelakunya.

Sayangnya hal demikian masih belum kita jumpai di Indonesia. Negara yang dikenal menjunjung peri kemanusiaan dan sangat relijius, tapi pelaku kekerasan diarak dan disambut meriah setelah bebas dari penjara. Sementara banyak lainnya justru dibiarkan, dilindungi, dan bahkan dibela.

Seperti beberapa saat lalu diberitakan dari sebuah kota di Jawa Timur di mana masyarakat mendatangi kantor polisi untuk pembebasan seseorang yang telah ditangkap karena melakukan kekerasan seksual. Usut punya usut ternyata sang pelaku dianggap sebagai ulama oleh masyarakat setempat. Di tempat lain sekelompok warga juga menghadang polisi yang hendak menjemput seorang pemuka agama yang dilaporkan telah melakukan tindak kekerasan.

Kemudian baru saja viral ceramah ustazah Oki Setiana Dewi yang menormalkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dalam ceramahnya, Oki yang memiliki jutaan pengikut di media sosial dan populer sebagai public figure tersebut mengidentikkan KDRT sebagai aib sehingga tidak perlu diketahui pihak lain.

Pada akhirnya Oki mengakui kekeliruannya dan meminta maaf. Ia pun menyatakan menentang KDRT.

Walau demikian, beberapa pemuka agama justru mengamini isi ceramah Oki. Ada yang berargumen bahwa dalam Islam dibenarkan bagi suami untuk memukul istri. Ada pula yang menegaskan bahwa KDRT memang aib yang tidak perlu diumbar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun