Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Apakah Pos Satpam BCA Lebih Nyaman dibanding Pos Polisi?

27 Oktober 2021   08:44 Diperbarui: 27 Oktober 2021   08:44 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Satpam BCA (foto: twitter/BanyuSadewa via kompas.com).

Memang area di depan pos Satpam lebih cocok untuk memarkir sepeda. Selain tempatnya teduh, juga lebih aman karena terlihat langsung dari jendela pos Satpam. Sementara tempat saya memarkir sebelumnya ada di area parkir sepeda motor dekat dengan trotoar jalan.

Rupanya Satpam BCA berinisiatif memindahkan sepeda itu ketika saya sedang menarik tunai. Saya tak tahu alasan pastinya. Mungkinkah area parkir sepeda motor tidak boleh digunakan untuk memarkir sepeda? Sedangkan saya tak melihat ada tanda khusus parkir sepeda di sana.

Sedikit jawabannya saya dapatkan saat mengambil sepeda. Ternyata area di depan pos satpam biasa dijadikan tempat parkir sepeda.

Saya lalu meninggalkan lokasi dan melanjutkan gowes sambil berusaha menilai pengalaman yang baru saja terjadi. Seketika teringat ramai percakapan dan cuitan di media sosial beberapa hari belakangan tentang Polisi dan Satpam BCA. Seperti kita tahu polisi Indonesia sedang menjadi sorotan akhir-akhir ini.

Sejumlah anggota polisi kebablasan menjalankan tugas dan fungsinya. Ambil contoh kasus "tersangka yang tertukar". Seorang wanita yang menjadi korban kekerasan preman pasar justru dijadikan tersangka. Seorang kakek yang berusaha membela diri ketika menghadapi pencuri juga bernasib serupa. Sang kakek bahkan dipenjara.

Di tempat berbeda seorang wanita yang hendak melaporkan kasus pemerkosaan ditolak oleh polisi karena sang wanita belum divaksin Covid-19. Di tempat lain lagi seorang polisi justru memperkosa anak seorang tersangka.

Ada pula kejadian viral seorang polisi membanting tubuh seorang mahasiswa di demonstrasi. Bantingan ala "smackdown" tersebut memancing protes banyak kalangan karena kurang manusiawi. Kemudian terbukti bahwa polisi tersebut telah melanggar SOP.

Selanjutnya seorang "polisi artis" dikritik karena sewenang-wenang saat hendak membongkar isi HP seseorang. Caranya berargumen tentang wewenang polisi dianggap arogan.

Lalu yang masih hangat kehebohannya di media sosial ialah admin akun Instagram salah satu polda yang "ngegas" dan "menantang" seorang netizen untuk datang ke kantor polisi. Sebab netizen tersebut dianggap meninggalkan jejak komentar yang kurang pantas. Kepolisian akhirnya meminta maaf atas sikap admin media sosial yang kebablasan.

Berbagai kontroversi di atas membuat masyarakat sibuk mempertanyakan slogan "humanis" yang selama ini digaungkan oleh kepolisian. Profesionalisme polisi disorot karena berbagai kasus yang ditangani secara keliru justru telah merugikan korban dan masyarakat yang hendak mencari keadilan.

Oleh karenanya sempat muncul sindiran #percumalaporpolisi yang menjadi trending di media sosial. Menariknya, bersamaan dengan itu netizen ramai membincangkan kebaikan-kebaikan Satpam BCA. Pelayanan dan keramahan Satpam BCA oleh beberapa pihak dianggap lebih humanis dibanding polisi. Bahkan, muncul satir bahwa untuk masalah tertentu lebih baik lapor netizen atau Satpam BCA daripada lapor polisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun