Bekerja di halaman rumah tak memerlukan lampu penerang pada siang hari. Tak perlu menghidupkan kipas angin. Tak juga khawatir tergoda untuk menyalakan layar TV. Lagi-lagi saya bisa mengurangi penggunaan listrik yang tidak diperlukan.
Untuk lebih menghemat listrik, sejak beberapa bulan lalu saya juga memasang 2 lampu tenaga matahari di belakang dan samping rumah. Sekarang saya mulai berpikir untuk menambah instrumen sejenis sebagai penerang di beberapa sudut rumah.
Kelima, ikut menjaga alam. Berulang kali masuk hutan untuk melakukan ekplorasi anggrek membuat saya semakin paham manfaat pepohonan sebagai penyerap alami emisi karbon. Hutan yang lestari mampu menyerap 20% emisi karbon. Maka jika hutan rusak, kemungkinan sebanyak 20% pula emisi yang terlepas ke atmosfer dan mempertebal gas rumah kaca.
Maka dari itu beberapa kali saya melibatkan diri dalam kegiatan penghijauan. Senang bisa ikut menanam beberapa benih tanaman sambil berharap kelak semua akan tumbuh menjadi pohon yang rimbun.
Sementara di rumah saya membiarkan beberapa sudut halaman sebagai tempat hidup tanaman. Lingkungan rumah yang lebih sejuk membuktikan bahwa tanaman-tanaman tersebut efektif menyerap emisi karbon sekaligus memproduksi oksigen lewat fotosintesis.
Bagi saya beberapa upaya dan kebiasaan di atas bukanlah balas jasa pada alam atau bumi. Sebab bumi pada dasarnya memberikan berkah kehidupan yang jauh lebih besar dibanding yang kita sadari selama ini. Saya hanya berusaha menjalankan tanggung jawab sebagai penghuni bumi. Lagipula keuntungan merawat bumi akan kembali kepada manusia.
Bumi akan tetap menghangat akibat perubahan iklim. Sebab emisi yang diproduksi pada masa lalu terlanjur mencemari atmosfer dan bertahan sangat lama. Walau demikian kita bisa mengupayakan agar kenaikan suhunya masih bisa ditoleransi. Â
Net-Zero Emissions adalah panggilan bagi kita untuk merawat bumi. Jika masih menghendaki bumi yang nyaman untuk dihuni dan menginginkan keberlangsungan kehidupan generasi mendatang, maka kita sendiri yang harus mengupayakannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H