Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melawan Egoisme di Tengah Pandemi

6 Juli 2021   12:56 Diperbarui: 6 Juli 2021   22:35 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Terus mana lagi, mas?" tanyanya setelah selesai dengan urusan menata kotak makanan. Siang itu saya memang meminta bantuannya untuk sebuah tugas tambahan yang ia sanggupi.

Bermula dari kabar yang saya terima dari dua orang yang saya kenal baik. Satu di antaranya mengabarkan bahwa ia akan menjalani tes swab usai kontak dekat. Satu orang lainnya memberitahukan sedang tidak enak badan dan sedang di rumah saja.

Mengingat dua orang tersebut saling kenal dan berinteraksi dekat, saya segera paham maksud kabar yang mereka sampaikan. Saya hela nafas dalam-dalam. Bukan kabar baik, tapi tidak boleh menjadi kabar yang lebih buruk.

Saya menekankan mereka untuk tetap di rumah dan tak perlu keluar. Sedikit masker, hand sanitizer, parasetamol dan vitamin akan saya kirimkan.

Itulah titipan tambahan yang saya percayakan kepada Pak Senen. Masker, hand sanitizer, parasetamol, dan vitamin saya masukkan ke dalam kantung plastik. 

Di bagian luarnya saya rekatkan sobekan kertas bertuliskan ke mana dan untuk siapa itu ditujukan. Kepada Pak Senen saya tunjukkan ini buat si A dan yang ini buat si B agar tidak tertukar. Pak Senen pun paham bagaimana ia harus mengantarkannya.

Ketika Pak Senen siap berangkat saya sertakan sedikit ongkos tambahan, sebotol hand sanitizer, dan satu bungkus masker untuk dipakainya sendiri. 

Tanpa saya suruh, ia segera menggunakan hand sanitizer itu untuk membasuh kedua tangannya. Saya semakin yakin kalau Pak Senen termasuk orang yang peduli pada protokol kesehatan.

Sebelum berpisah kami sempat berbincang sebentar. Saya tanyakan apakah ia sudah disuntik vaksin Covid-19?

Ia mengaku belum divaksin. Saya agak terkejut. "Lho, kan tinggal minta sama dokternya", saya penasaran.

Pak Senen menjelaskan kalau tekanan darahnya beberapa kali tidak normal. Saat saya menebak tekanan darahnya tinggi, ia meralatnya sambil tersenyum. "Malah rendah kok, mas. Makanya nunggu bener dulu ini".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun