Walau terdiri dari 3 komponen utama yang berbeda, KOJIMA tetap memiliki rasa dominan khas madu yang legit. Sedangkan manisnya kurma juga bisa dirasakan. Tercium tipis pula aroma jinten. Di samping ada sedikit jejak aroma dan rasa asam jawa yang segar.
KOJIMA memiliki kekentalan sebaik madu dengan kualitas terbaik. Ini terlihat saat dituang atau diaduk, aliran Madu KOJIMA bergerak lambat dan tidak mudah ambyar. Â KOJIMA juga tidak terlalu lengket. Sedangkan warnanya yang coklat kehitaman mengingatkan saya pada madu pekat yang kaya antioksidan.
Manfaat meminum KOJIMA saya rasakan betul selama berpuasa pada Ramadan kali ini. Tidak ada keluhan sakit seperti yang saya alami setahun kemarin. Sejauh ini saya mendapatkan kondisi tubuh yang lebih segar selama berpuasa, walau harus memulai aktivitas sejak pagi.
Sementara saat berbuka, KOJIMA memasok kembali sejumlah nutrien yang hilang selama berpuasa. Pilihan meminum KOJIMA saat berbuka lebih fleksibel bagi saya. Kadang saya meminumnya setelah tarawih sebagai persiapan menjelang tidur. Sebab KOJIMA bisa membantu saya tidur lebih nyenyak.
Ini penting bagi saya yang kerap mengalami gangguan tidur. Akan sangat tidak baik jika selama berpuasa saya kurang tidur. Selain bisa terlambat sahur, kurang tidur juga menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah didera sakit.
Semoga kita bisa menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan lancar sampai hari kemenangan nanti. Dengan daya tahan tubuh serta kesehatan yang semakin baik berkat KOJIMA kita pun berharap bisa bersama-sama memerangi pandemi Covid-19 sesegera mungkin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H