Kejujuran Menkes mengungkap masalah distribusi dan logistik vaksin seolah menjadi sinyal untuk Presiden Jokowi agar bersikap realistis tentang target vaksinasi. Â
Sebab presiden meminta vaksinasi Covid-19 diselesaikan dalam waktu kurang dari 1 tahun. Sementara Menurut Menkes vaksinasi Covid-19 baru akan tuntas paling cepat pada Maret 2021 atau butuh waktu 15 bulan.
Dalam perhitungan Presiden Jokowi sebanyak 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia mampu menjadi penggerak vaksinasi.
Target presiden tampaknya memang kurang realistis karena seakan tidak memperhitungkan logistik dan distribusi antar wilayah. Ketidakcukupan fasilitas rantai dingin yang diungkap oleh Menkes menjadi salah satu bukti bahwa vaksinasi Covid-19 di Indonesia dipengaruhi banyak variabel. Bukan hanya jumlah puskesmas dan vaksinator.
Langkah berani dan terbuka yang diperlihatkan Menkes dengan mengungkap sejumlah kesalahan dan kelemahan penanganan pandemi serta vaksinasi Covid-19 di atas telah menohok banyak pihak. Tak terkecuali Presiden Jokowi dan Satgas Covid-19 yang selama ini kerap mengklaim penanganan pandemi di Indonesia jauh lebih baik dibanding beberapa negara lain.
Keterbukaan Menkes harus ditangkap sebagai isyarat bahwa Indonesia perlu segera mengubah cara penanganan pandemi mulai dari aspek paling mendasar yakni, test dan tracing. Terkait vaksinasi Covid-19, euforia yang diperlihatkan oleh sejumlah kalangan termasuk Presiden Jokowi harus dibarengi sikap realistis dan pembenahan sesegara mungkin pada aspek distribusi dan logistik.
Langkah Menkes mestinya dimaknai positif, bukan dengan pengelakan. Dengan demikian penanganan pandemi di Indonesia bisa menjadi lebih baik sehingga pandemi segera terkendali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H